Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:27–12:44; 10:39
Doa baca:
“Jawab mereka, 'Kami dapat.’ Yesus
berkata kepada mereka, 'Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan
akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.’” (Mrk. 10:39)
Berada dalam
Kematian Kristus yang Almuhit
Ketika Tuhan Yesus berangkat dari Galilea ke Yudea,
tujuan-Nya adalah pergi ke Yerusalem untuk masuk ke dalam kematian dan
kebangkitan dan juga membawa pengikut-Nya yang akrab bersama Dia ke dalam
kematian dan kebangkitan-Nya. Petrus, Yohanes, dan Yakobus mewakili semua
pengikut akrab Tuhan. Sejak awal, ketiga orang ini mengikuti Tuhan dari dekat.
Ketika kita membaca Injil Markus, kita nampak bahwa Petrus, Yohanes, dan
Yakobus mengikuti Tuhan Yesus langkah demi langkah. Akhirnya, Tuhan membawa
mereka ke dalam kematian-Nya yang almuhit. Tuhan sendiri secara pribadi
menderita kematian, sedangkan murid-murid melewati proses kematian. Tentu,
mereka tidak diletakkan di dalam kubur, tidak juga pergi ke alam maut. Namun,
kita dapat mengatakan bahwa hari-hari di antara kematian dan kebangkitan Tuhan
adalah “sebuah kubur” bagi murid-murid. Kita juga dapat mengatakan, di satu
aspek, mereka melewati alam maut. Kemudian pada pagi hari kebangkitan Tuhan,
beberapa murid menemukan kubur kosong dan menyadari bahwa Yesus yang tersalib
telah bangkit dari antara orang mati.
Pada hari Pentakosta, Roh itu dicurahkan ke atas 120
orang. Hamba-Penyelamat yang diwahyukan dalam Injil Markus, melalui kematian
dan kebangkitan, menjadi Roh pemberi-hayat, dicurahkan ke atas murid-murid. Ini
berarti Tuhan mencurahkan diri-Nya sendiri ke atas mereka yang melihat visi
yang dicatat dalam Injil Markus. Akhirnya, Kristus yang bangkit sebagai Roh
yang hidup akan mencurahkan diri-Nya sendiri di atas Anda untuk membuat semua
yang Anda lihat menjadi suatu realitas bagi Anda. Kemudian dalam realitas, Anda
akan berada dalam kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus. Sesungguhnya
Anda akan menikmati Dia sebagai pengganti yang universal dan menyeluruh.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 36
No comments:
Post a Comment