Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:1-26
Doa baca:
“Pagi-pagi ketika Yesus dan
muridmurid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke
akar-akarnya.” (Mrk. 11:20)
Tuhan
Menanggulangi Orang Israel dan Penentang-Nya
Pengutukan pohon ara menunjukkan bahwa Allah telah
menentukan untuk meninggalkan bangsa Israel dan beralih ke sekelompok umat lain
yaitu gereja. Gereja tersusun dari orang-orang yang dibawa masuk ke dalam
kematian dan kebangkitan Kristus untuk berbagian dalam kenikmatan penuh akan
Kristus. Orang-orang ini mencakup orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi.
Markus 11:12 mengatakan bahwa Tuhan lapar. Dia lapar
akan buah dari bani Israel agar Allah dapat dipuaskan. Kita telah nampak bahwa
pohon ara ini adalah lambang bangsa Israel (Yer. 24:2, 5, 8). Pohon yang penuh
dengan daun, tetapi tidak berbuah melambangkan bahwa pada waktu itu bangsa
Israel penuh dengan penampilan luaran, tetapi tidak memiliki sesuatu yang dapat
memuaskan Allah. Setelah mengutuk pohon ara, Tuhan masuk ke dalam bait dan
mulai mengusir mereka yang berjual beli di sana, membalikkan meja-meja penukar
uang dan kursi-kursi pedagang merpati (Mrk. 11:15). Ini adalah
penanggulanganNya terhadap bangsa Israel yang bobrok dan memberontak. Israel
sebagai pohon ara yang ditanam Allah tidak berbuah bagi-Nya; Bait sebagai pusat
hubungannya dengan Allah, justru penuh dengan kebobrokan. Karena itu,
HambaPenyelamat mengutuk pohon ara yang tidak berbuah dan menyucikan Bait yang
tercemar.
Dalam menanggulangi para penentang, martabat
keinsanian Tuhan diungkapkan dalam kesejatian keinsanian-Nya. Ketika diperiksa
oleh mereka, martabat-Nya diekspresikan dalam kesejatian-Nya. Dan pada saat
yang sama, hikmat dan kuasa ilahi-Nya diekspresikan dalam kelakuan dan
kesempurnaan insani-Nya. Hasilnya, mereka yang datang ingin mencari-cari
kesalahan-Nya terpaksa menjadi orang-orang yang membuktikan kualitas-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 35
No comments:
Post a Comment