Hitstat

13 October 2018

Markus - Minggu 18 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:1-26
Doa baca: “Yesus menjawab mereka, 'Percayalah kepada Allah! Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa pun berkata kepada gunung ini: Terangkatlah dan terbuanglah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.’” (Mrk. 11:22-23)


Persiapan bagi Pelayanan Penebusan-Nya


Kita perlu nampak bahwa dengan mengutuk pohon ara dan menyucikan Bait, Tuhan sedang membuat persiapan yang diperlukan bagi pelayanan penebusan-Nya. Khususnya, penyucian Bait membangkitkan imam-imam kepala dan para ahli Taurat yang mencari jalan untuk membunuhNya (Mrk 11:18). Hal ini mempercepat aktivitas para penentang, memastikan Tuhan akan mati pada hari raya Paskah. Tuhan mempersiapkan situasinya supaya para penentang membunuh Dia pada waktu yang ditetapkan oleh Allah.

Tuhan juga mempersiapkan para pengikutNya, supaya mereka menerima kematian dan kebangkitan-Nya. Pengutukan pohon ara dan penyucian Bait sungguh menimbulkan kesan yang dalam kepada para pengikut Tuhan. Dalam Markus 11 kita dapat melihat bahwa Petrus, Yohanes, Yakobus dan murid-murid yang lain sangat dipengaruhi oleh tradisi. Bagi mereka, Yerusalem diberkati oleh Allah, dan pohon ara adalah lambang bangsa Israel, bangsa yang dipilih oleh Allah. Pikiran mereka dipenuhi dengan pemahaman tradisional. Tuhan tidak hanya merangsang penentang-Nya agar mereka membunuh Dia, tetapi juga mengesankan para pengikut-Nya bahwa Allah mutlak telah meninggalkan bangsa Israel. Bangsa Israel dikutuk, dihukum, dan akan segera diserakkan. Dia melakukan pekerjaan persiapan ini bukan dengan pengajaran, pemberitaan atau penjelasan tetapi dengan tindakan-Nya.

Dalam Markus 11:1-26, kita nampak bahwa Tuhan membuat persiapan untuk melaksanakan tindakan yang paling agung di alam semesta kematian penebusan-Nya. Kita perlu memasuki kedalaman hal-hal ini, mempertimbangkannya, dan berusaha untuk memahaminya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 35

No comments: