Hitstat

01 October 2018

Markus - Minggu 17 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:32-52; Luk. 9:51
Doa baca: “Ketika hampir tiba waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia mengarahkan pandanganNya untuk pergi ke Yerusalem.” (Luk. 9:51)


Dalam Perjalanan ke Yerusalem


Markus pasal 10 menggambarkan sejumlah perkara yang terjadi dalam perjalanan ke Yerusalem. Sedangkan setelah pasal 10, tidak ada lagi mukjizat penyembuhan yang dicatat dalam kitab ini. Pada akhir pasal 10, pergerakkan pelayanan Injil Hamba-Penyelamat disimpulkan dengan penyembuhan Bartimeus, pengemis yang buta. Setelah penyembuhan itu, Tuhan beserta pengikut-Nya tiba di Yerusalem. Tujuan mereka masuk ke Yerusalem adalah masuk ke dalam kematian, kebangkitan, dan bahkan kenaikkan. Keenam pasal terakhir dari Injil Markus, pasal 1116, mewahyukan bagaimana Kristus dan pengikutNya masuk ke dalam kematian yang almuhit, kebangkitan yang ajaib, dan kenaikan yang unggul.

Markus 10:32a mengatakan, “Yesus dan muridmurid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem dan Yesus berjalan di depan. Murid-murid merasa cemas dan juga orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang merasa takut.” Di sini kita nampak bahwa Tuhan Yesus kuat, berani, dan bergairah. Berjalan di depan murid-murid, Dia mengambil pimpinan untuk pergi ke Yerusalem dengan bergairah. Pengikut-pengikut Tuhan benar-benar takjub, bahkan sangat cemas (tercengang) melihat keberanian-Nya. Ayat ini mengatakan bahwa mereka yang mengikuti-Nya takut.

Mengapa Tuhan Yesus sangat berani pergi ke Yerusalem? Mengenai ini, Lukas 9:51 mengatakan, “Ketika hampir tiba waktunya Yesus diangkat ke surga, Ia megarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem.” Wajah Tuhan tampak seperti batu yang kokoh, karena Dia tahu bahwa waktu kematian-Nya sudah dekat. Tuhan tidak mau dihentikan, dihalangi, atau dirintangi dengan cara apa pun agar tidak pergi ke Yerusalem. Jika Dia dihalangi, Dia akan kehilangan hari Paskah, saat Dia mati sebagai Anak Domba Allah. Inilah alasan Tuhan begitu berani berjalan di depan semua murid menuju Yerusalem.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 32

No comments: