Hitstat

20 October 2018

Markus - Minggu 19 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 12:18-44
Doa baca: “Daud sendiri menyebut Dia ‘Tuan’, bagaimana mungkin Ia anaknya pula? Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan senang hati.” (Mrk. 12:37)


Pertanyaan Mengenai Kristus


Selama hari-hari itu di Yerusalem, pusat agama Yahudi, Hamba-Penyelamat telah dikepung oleh imam-imam kepala, tua-tua, ahli Taurat, orangorang Farisi, orang-orang Herodian dan orangorang Saduki, yang berusaha keras untuk menjerat Dia dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang licik. Pertama, imam-imam kepala, ahli Taurat, dan tua-tua, mewakili kuasa agama Yahudi dan orang Yahudi, menanyai Dia mengenai kekuasaan-Nya (11:27-33). Ini adalah suatu pertanyaan mengenai konsepsi agamawi mereka. Kedua, orang-orang Farisi yang fundamental dan orang-orang Herodian yang politis menanyai Dia sesuatu yang berkaitan dengan politik (12:13-17). Ketiga, orang-orang Saduki yang modernis menanyai Dia mengenai kepercayaan yang fundamental, khususnya mengenai kepercayaan terhadap kebangkitan. Keempat, ahli Taurat, seorang pengacara, menanyai Dia tentang penafsiran Alkitab. Setelah menjawab semua pertanyaan mereka dengan hikmat, Dia mengajukan pertanyaan kepada mereka. Ini adalah pertanyaan dari segala pertanyaan. Pertanyan-Nya adalah mengenai Kristus, pusat dari semua hal yang ilahi dan rohani. Setelah bertanya mengapa ahli Taurat mengatakan bahwa Kristus adalah Anak Daud, Tuhan Yesus melanjutkan, “Daud sendiri menyebut Dia ‘Tuan’, bagaimana mungkin Ia anaknya pula? Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan senang hati.” (ayat 37). Jawaban terhadap pertanyaan Tuhan adalah bahwa sebagai Allah, dalam keilahian-Nya, Kristus adalah Tuan Daud, dan sebagai seorang manusia, dalam keinsanianNya, Dia adalah anak Daud. Orang Farisi dan ahli Taurat hanya memiliki sebagian dari pengetahuan alkitabiah tentang persona Kristus, bahwa Dia adalah Anak Daud menurut keinsanian-Nya. Mereka tidak memiliki bagian lain tentang keilahian Kristus sebagai Anak Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 37

No comments: