Hitstat

01 December 2018

Markus - Minggu 25 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 12:24, 31; Kis. 2:23; Ef. 2:15
Doa baca: “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh melalui tangan bangsa-bangsa durhaka.” (Kis. 2:23)


Kematian Kristus yang Kekal dan Almuhit


Alkitab mewahyukan bahwa Satan telah membentuk suatu sistem setani yang disebut dunia. Melalui dunia, Satan telah mensistematiskan umat manusia yang jatuh di bawah tangan perampasannya. Tetapi sistem dunia yang jahat ini telah dihakimi. Karena sistem dunia berhubungan dengan Satan, maka ketika penguasa-penguasa dunia ini dihakimi, dunia dihakimi juga (Yoh. 12:31). Dalam Efesus 2:15, ketika Kristus disalibkan, kematian-Nya yang kekal juga menghapuskan berbagai ketentuan dari hidup manusia dan agama. Selain itu, perbedaan-perbedaan di antara ras, tingkatan sosial telah dihapuskan oleh kematian kekal-Nya. Dalam aspek positif, kematian-Nya yang almuhit membebaskan hayat ilahi yang ada di dalam Dia, dan hayat ini menghasilkan, banyak butir biji gandum (Yoh. 12:24).

Jika kita nampak makna kematian Kristus yang almuhit, kita akan nampak bahwa kematian-Nya adalah kejadian yang lebih besar daripada penciptaan alam semesta. Mengenai kematian Kristus, Allah Tritunggal menetapkan dalam rencana ilahi-Nya dalam kekekalan lampau bahwa Putra, Yang Kedua dari Trinitas ilahi, harus berinkarnasi dan mati di atas salib untuk melaksanakan penebusan kekal bagi penggenapan tujuan kekal Allah. Dalam pandangan Allah, Dia sebagai Anak Domba Allah disembelih sejak dunia dijadikan, yaitu sejak keberadaan ciptaan Allah yang jatuh (Why. 13:8). Karena itu, Allah memang menghendaki Kristus mati secara kekal dan almuhit.

Betapa besar kematian Kristus! Kematian ini telah membersihkan segala hal negatif di alam semesta dan telah melepaskan hayat kekal untuk menghasilkan manusia baru, yang akan menjadi perampungan akhir yang akan menjadi Kerajaan Allah yang kekal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 49

No comments: