Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1, 4, 9-10
Doa baca:
“Pada saat Ia keluar dari air, langsung
Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya.”
(Mrk. 1:10)
Roh Turun ke
Atas Tuhan Yesus
Markus 1:10 memberi tahu kita apa yang terjadi ketika
Tuhan Yesus keluar dari air. Setelah baptisanNya, Allah Roh turun ke atas Dia.
Karena itu, di dalam diri-Nya, Tuhan Yesus memiliki esens ilahi; di atas
diri-Nya, Tuhan Yesus memiliki Roh Allah. Sebagai Orang yang bersatu dengan
Bapa di dalamNya sebagai esens-Nya, dan Roh di atas-Nya sebagai kekuatan bagi
pergerakan dan pekerjaan-Nya, Dia memulai ministri-Nya. Dalam pergerakan-Nya,
pekerjaan-Nya, Tuhan Yesus bukan hanya seorang yang hanya bermoral atau
beretika, dan Dia bukan hanya orang beragama, melainkan persona yang mutlak
berasal dari Allah.
Setelah baptisan-Nya, dengan Roh di atas-Nya, Tuhan
Yesus adalah Orang yang mutlak berasal dari Allah secara batiniah dan lahiriah.
Secara batiniah, Dia memiliki Allah Bapa sebagai esens-Nya; secara lahiriah Dia
memiliki Roh Allah sebagai kekuatanNya untuk bergerak, bertindak, melayani, dan
memberitakan, segalanya berada dalam Kerajaan Allah. Ketika Tuhan Yesus keluar
untuk melayani, Dia tidak mengajarkan etika, pemeliharaan hukum Taurat, atau
pelayanan imam Allah. Dia hidup, bergerak, dan bertingkah laku dalam Kerajaan
Allah. Kita dapat melihat hal ini dalam pelayanan Injil Tuhan: memberitakan
Injil (Mrk. 1:14-20), mengajarkan kebenaran (ayat 21-22), mengusir setan (ayat
23-28), menyembuhkan orang sakit (ayat 29- 39), dan menahirkan kusta (ayat
40-45). Hal-hal ini bukanlah masalah etika, moralitas, kebudayaan, filsafat,
atau agama. Ini adalah cara Tuhan Yesus melayani Allah. Alkitab tidak
mengatakan bahwa pekerjaan Tuhan Yesus adalah memberitakan Injil, mengajarkan
kebenaran, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan mentahirkan kusta.
Sebaliknya, Perjanjian Baru menunjukkan bahwa ini adalah pergerakan-Nya.
Setelah Dia dibaptis dan setelah Roh Kudus turun ke atas Dia, Dia bergerak
dengan cara memberitakan, mengajar, mengusir setan, menyembuhkan orang sakit,
dan menahirkan kusta.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 56
No comments:
Post a Comment