Hitstat

24 December 2018

Markus - Minggu 29 Senin


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1, 4, 9-10
Doa baca: “Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.” (Mrk. 1:9)


Baptisan Tuhan Yesus


Markus 1:4 mengatakan, “Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan memberitakan baptisan tobat untuk pengampunan dosa.” Di sini kita nampak bahwa Yohanes datang untuk memberitakan baptisan tobat. Membaptis seseorang berarti menguburkan dia di dalam air. Penguburan yang sedemikian adalah masalah pengakhiran. Ketika orang-orang yang datang kepada Yohanes dibaptis, mereka dikuburkan, diakhiri.

Markus 1:9 membicarakan bahwa Tuhan Yesus bersedia dibaptis; Dia bersedia dikubur. Meskipun di satu aspek atas diri-Nya tidak ada yang perlu dikuburkan, secara khusus tidak ada sesuatu yang usang, bagaimanapun Tuhan adalah manusia, dan sebagai seorang manusia, Dia adalah bagian dari ciptaan lama. Menurut Yohanes 1:1 dan 14, Firman, yang adalah Allah, menjadi daging. Kata “daging” adalah istilah negatif dalam Kitab Suci. Allah tidak menciptakan daging; Allah menciptakan manusia. Ketika Tuhan Yesus datang dari Nazaret kepada Yohanes, Dia memiliki tubuh daging. Roma 8:3 mengatakan bahwa Kristus datang dalam rupa daging dosa. Manusia yang jatuh telah menjadi daging dosa. Tetapi Tuhan Yesus hanya memiliki rupa daging dosa; Dia tidak memiliki dosa. Di satu pihak, Tuhan Yesus adalah Anak Allah; ini adalah perihal keilahian-Nya. Di pihak lain, Dia adalah Anak Manusia; ini adalah perihal keinsanian-Nya. Berkaitan dengan keilahian-Nya, Tuhan Yesus tidak perlu dibaptis. Tetapi berkaitan dengan keinsanianNya, dalam apa ada-Nya Dia sebagai seorang manusia perlu dibaptis. Tuhan Yesus sebagai manusia perlu diakhiri, dikubur. Alkitab tidak mengatakan bahwa saat dibaptis Tuhan Yesus bertobat karena Dia tidak memiliki dosa atau dosadosa. Walaupun demikian, Dia memiliki keinsanian yang berkaitan dengan ciptaan lama, dan karena alasan ini Dia perlu dibaptis. Dalam baptisan-Nya, Tuhan bersedia mengesampingkan diri-Nya sendiri.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 56

No comments: