Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1, 4, 9-10
Doa baca: “Pada waktu itu datanglah Yesus dari
Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes.” (Mrk.
1:9)
Baptisan
Tuhan Yesus
Markus 1:4 mengatakan, “Demikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan memberitakan
baptisan tobat untuk pengampunan dosa.” Di sini kita nampak bahwa Yohanes
datang untuk memberitakan baptisan tobat. Membaptis seseorang berarti
menguburkan dia di dalam air. Penguburan yang sedemikian adalah masalah
pengakhiran. Ketika orang-orang yang datang kepada Yohanes dibaptis, mereka
dikuburkan, diakhiri.
Markus 1:9 membicarakan bahwa Tuhan Yesus bersedia
dibaptis; Dia bersedia dikubur. Meskipun di satu aspek atas diri-Nya tidak ada
yang perlu dikuburkan, secara khusus tidak ada sesuatu yang usang, bagaimanapun
Tuhan adalah manusia, dan sebagai seorang manusia, Dia adalah bagian dari
ciptaan lama. Menurut Yohanes 1:1 dan 14, Firman, yang adalah Allah, menjadi
daging. Kata “daging” adalah istilah negatif dalam Kitab Suci. Allah tidak
menciptakan daging; Allah menciptakan manusia. Ketika Tuhan Yesus datang dari
Nazaret kepada Yohanes, Dia memiliki tubuh daging. Roma 8:3 mengatakan bahwa
Kristus datang dalam rupa daging dosa. Manusia yang jatuh telah menjadi daging
dosa. Tetapi Tuhan Yesus hanya memiliki rupa daging dosa; Dia tidak memiliki
dosa. Di satu pihak, Tuhan Yesus adalah Anak Allah; ini adalah perihal
keilahian-Nya. Di pihak lain, Dia adalah Anak Manusia; ini adalah perihal
keinsanian-Nya. Berkaitan dengan keilahian-Nya, Tuhan Yesus tidak perlu
dibaptis. Tetapi berkaitan dengan keinsanianNya, dalam apa ada-Nya Dia sebagai
seorang manusia perlu dibaptis. Tuhan Yesus sebagai manusia perlu diakhiri,
dikubur. Alkitab tidak mengatakan bahwa saat dibaptis Tuhan Yesus bertobat
karena Dia tidak memiliki dosa atau dosadosa. Walaupun demikian, Dia memiliki
keinsanian yang berkaitan dengan ciptaan lama, dan karena alasan ini Dia perlu dibaptis.
Dalam baptisan-Nya, Tuhan bersedia mengesampingkan diri-Nya sendiri.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 56
No comments:
Post a Comment