Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1; Gal. 2:11-21
Doa baca: “Karena sebelum beberapa orang dari
kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara seiman yang
tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi
mereka karena takut terhadap saudarasaudara yang bersunat.” (Gal. 2:12)
Ekonomi Allah
Kita telah melihat sebelumnya bahwa dalam
Injil Markus terdapat suatu kehidupan yang sepenuhnya sesuai dengan dan bagi
ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah.Tetapi, apa itu ekonomi Perjanjian
Baru Allah?
Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah
menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya untuk membuat mereka
menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus sehingga Kristus dapat memiliki satu
Tubuh bagi ekspresi-Nya. Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah ini kita nampak beberapa
hal penting: Allah ingin menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam umat
pilihan-Nya, Allah ingin membuat umat-Nya menjadi anggota-anggota Tubuh
Kristus, gereja; dan Tubuh Kristus adalah untuk mengekspresikan Kristus. Dalam
Injil Markus kita nampak kehidupan yang sepenuhnya sesuai dan bagi ekonomi
Perjanjian Baru Allah.
Ekonomi Perjanjian Baru Allah bukan soal
memelihara hukum Taurat atau mempraktekkan liturgi agama. Ekonomi Allah juga
bukan hanya soal berbuat baik menurut etika manusia atau filsafat. Ekonomi
Perjanjian Baru Allah adalah perihal Allah menggarapkan diri-Nya sendiri ke
dalam umat pilihan-Nya sehingga mereka bisa memiliki-Nya, Allah Tritunggal – Bapa, Putra, dan Roh – sebagai hayat mereka. Ketika umat Allah
memiliki hayatNya, mereka dengan otomatis mampu menempuh hidup seperti ini.
Memperhidupkan hayat Allah tidak lain berarti hidup berdasarkan Allah dan
bahkan memperhidupkan Allah itu sendiri. Karena itu, ekonomi Allah bukanlah
soal memelihara hukum Taurat Yahudi atau berbuat baik menurut filsafat manusia;
tetapi adalah soal memiliki Allah sebagai hayat dan kemudian memperhidupkan
Dia. Sesungguhnya, kehidupan yang disajikan dalam Injil Markus adalah realitas,
substansi, dan pola dari ekonomi Perjanjian Baru Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 53
No comments:
Post a Comment