Hitstat

13 December 2018

Markus - Minggu 27 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 1:1; Gal. 2:11-21
Doa baca: “Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan sehidangan dengan saudara-saudara seiman yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut terhadap saudarasaudara yang bersunat.” (Gal. 2:12)


Ekonomi Allah


Kita telah melihat sebelumnya bahwa dalam Injil Markus terdapat suatu kehidupan yang sepenuhnya sesuai dengan dan bagi ekonomi (pengaturan) Perjanjian Baru Allah.Tetapi, apa itu ekonomi Perjanjian Baru Allah?

Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya untuk membuat mereka menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus sehingga Kristus dapat memiliki satu Tubuh bagi ekspresi-Nya. Dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah ini kita nampak beberapa hal penting: Allah ingin menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya, Allah ingin membuat umat-Nya menjadi anggota-anggota Tubuh Kristus, gereja; dan Tubuh Kristus adalah untuk mengekspresikan Kristus. Dalam Injil Markus kita nampak kehidupan yang sepenuhnya sesuai dan bagi ekonomi Perjanjian Baru Allah.

Ekonomi Perjanjian Baru Allah bukan soal memelihara hukum Taurat atau mempraktekkan liturgi agama. Ekonomi Allah juga bukan hanya soal berbuat baik menurut etika manusia atau filsafat. Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah perihal Allah menggarapkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya sehingga mereka bisa memiliki-Nya, Allah Tritunggal Bapa, Putra, dan Roh sebagai hayat mereka. Ketika umat Allah memiliki hayatNya, mereka dengan otomatis mampu menempuh hidup seperti ini. Memperhidupkan hayat Allah tidak lain berarti hidup berdasarkan Allah dan bahkan memperhidupkan Allah itu sendiri. Karena itu, ekonomi Allah bukanlah soal memelihara hukum Taurat Yahudi atau berbuat baik menurut filsafat manusia; tetapi adalah soal memiliki Allah sebagai hayat dan kemudian memperhidupkan Dia. Sesungguhnya, kehidupan yang disajikan dalam Injil Markus adalah realitas, substansi, dan pola dari ekonomi Perjanjian Baru Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 53

No comments: