Pembacaan
Alkitab: Luk. 8:45-56
Doa
baca: “TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya
berkenan kepada-Nya” (Mzm. 37:23)
Pengalaman Rohani dengan Tuhan
Dalam perjalanan Tuhan Yesus bersama dengan
murid-murid-Nya, mereka bertemu dengan setan-setan, yang berada di dalam usaha
yang tidak tahir, seorang yang sakit pendarahan dan seorang lagi yang telah
mati. Kondisi ini menunjukkan bahwa dalam perjalanan kita yang mengikuti Tuhan
akan berkontak dengan empat hal ini yaitu: setan-setan, usaha yang tidak tahir,
kebocoran hayat, dan kematian.
Dalam Lukas 7:36-50, kita diwakili oleh perempuan
berdosa yang telah diampuni dosa-dosanya dan kemudian mulai mengasihi Tuhan dan
menempuh satu kehidupan damai sejahtera. Kemudian menurut pasal 8, kita
mengikuti Dia, melayani keperluan-Nya, bertumbuh dalam hayat, bercahaya seperti
pelita, dan menjadi sanak keluarga Tuhan yang sejati. Namun hal ini tidak boleh
berhenti disini, kita harus menempuh jalan yang telah ditentukan oleh Tuhan
bagi kita dengan berdasar dan bersandar pada firman Tuhan dan percaya pada
setiap pengaturan-Nya. Jangan mengira jika kita mengambil jalan yang ditentukan
oleh Tuhan, segala sesuatunya akan menjadi mudah. Sebaliknya, kita harus siap
sedia menghadapi topan. Karena kita berjalan menurut firman Tuhan dan bersama
dengan Tuhan di dalam perahu kita, maka kita tidak boleh takut terhadap topan
itu. Tuhan sedang beristirahat di dalam perahu itu, dan kita harus belajar
beristirahat bersama-Nya. Namun, ini tidaklah mudah. Ketika topan datang, kita
mungkin berseru kepada Tuhan dan memberi tahu Dia bahwa kita binasa. Dari
pengalaman kita tahu bahwa kita lebih mudah berseru kepada Tuhan ketika topan
datang daripada saat kita selamat dan mengalami damai sejahtera.
Kita perlu nampak jalan yang harus kita tempuh sebagai
para pengikut Tuhan Yesus. Karena kita menempuh jalan ini dengan berdasarkan
firman Tuhan, kita akan mencapai tujuan, tidak peduli betapa banyak badai yang
akan muncul. Kita juga akan berjumpa dengan banyak setan, usaha yang tidak
tahir, kebocoran hayat, dan kematian. Namun, kita perlu belajar setia bersandar
firman, menjadi berkat bagi situasi-situasi negatif di sekeliling kita.
Setan-setan diusir, usaha yang tidak tahir dibersihkan, kebocoran hayat
disembuhkan, dan yang mati dibangkitkan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 19
No comments:
Post a Comment