Pembacaan
Alkitab: Luk. 9:18-26
Doa
baca: “Kata-Nya kepada mereka semua, 'Setiap orang yang mau
mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan
mengikut Aku'” (Luk. 9:23).
Menyatukan Diri dengan Kematian-Nya Supaya
Dapat Menikmati Yobel
Berdasarkan firman-Nya mengenai kematian- Nya, dalam
Lukas 9:23-26 Tuhan mengajar muridmurid untuk memikul salib mereka dan mengikut
Dia dengan menyangkal hayat jiwa mereka. Kita perlu melakukan hal ini untuk
berbagian dalam yobel. Yobel telah dilaksanakan melalui kematian Kristus.
Sekarang agar kita berbagian dalam yobel ini kita harus disatukan dengan
kematian-Nya. Dia mati untuk menggenapkan yobel ini, dan sekarang kita mati
bersama-Nya untuk berbagian dalam kenikmatan akan yobel ini. Di satu pihak,
perlu ada kematian Kristus untuk melaksanakan yobel ini. Di pihak lain, kita
perlu menyatukan diri kita dengan kematian-Nya supaya kita dapat menikmati
yobel.
Menyatukan diri kita dengan kematian Kristus adalah
memikul salib, dan memikul salib adalah menyangkal hayat jiwa kita. Salib dalam
Lukas 9:23 bukan hanya suatu penderitaan, tetapi juga adalah suatu pembunuhan.
Salib membunuh dan mengakhiri pendosa. Kristus memikul salib dahulu kemudian
disalibkan. Hari ini kita, kaum beriman- Nya, terlebih dulu disalibkan
dengan-Nya dan kemudian memikul salib. Bagi kita, memikul salib adalah tetap
berada di bawah pembunuhan kematian Kristus untuk mengakhiri ego kita, hayat
alamiah kita, dan manusia lama kita. Dengan demikian, kita menyangkal ego kita
untuk dapat mengikuti Tuhan.
Dalam Lukas 9:24 Tuhan melanjutkan berkata, “Karena siapa saja yang mau menyelamatkan
nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi siapa saja yang kehilangan nyawanya
karena Aku, ia akan menyelamatkannya.” Menyelamatkan nyawa adalah
membiarkan jiwa mendapatkan kenikmatannya dan tidak menderita. Kehilangan nyawa
adalah membiarkan jiwa kita menderita dengan tidak menuruti keinginan dunia dan
daging kita, tetapi belajar menuruti keinginan roh yang ada di dalam kita.
Melalui memiliki kehidupan doa setiap hari kita belajar hidup bersatu dengan
Tuhan dan hidup dipimpin oleh roh. Semakin kita sering bersekutu dengan Tuhan,
semakin mudah bagi Tuhan untuk mengakhiri ego kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment