Hitstat

27 April 2019

Lukas - Minggu 11 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 9:18-26
Doa baca: “Kata-Nya kepada mereka semua, 'Setiap orang yang mau mengikut Aku harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku'” (Luk. 9:23).


Menyatukan Diri dengan Kematian-Nya Supaya Dapat Menikmati Yobel


Berdasarkan firman-Nya mengenai kematian- Nya, dalam Lukas 9:23-26 Tuhan mengajar muridmurid untuk memikul salib mereka dan mengikut Dia dengan menyangkal hayat jiwa mereka. Kita perlu melakukan hal ini untuk berbagian dalam yobel. Yobel telah dilaksanakan melalui kematian Kristus. Sekarang agar kita berbagian dalam yobel ini kita harus disatukan dengan kematian-Nya. Dia mati untuk menggenapkan yobel ini, dan sekarang kita mati bersama-Nya untuk berbagian dalam kenikmatan akan yobel ini. Di satu pihak, perlu ada kematian Kristus untuk melaksanakan yobel ini. Di pihak lain, kita perlu menyatukan diri kita dengan kematian-Nya supaya kita dapat menikmati yobel.

Menyatukan diri kita dengan kematian Kristus adalah memikul salib, dan memikul salib adalah menyangkal hayat jiwa kita. Salib dalam Lukas 9:23 bukan hanya suatu penderitaan, tetapi juga adalah suatu pembunuhan. Salib membunuh dan mengakhiri pendosa. Kristus memikul salib dahulu kemudian disalibkan. Hari ini kita, kaum beriman- Nya, terlebih dulu disalibkan dengan-Nya dan kemudian memikul salib. Bagi kita, memikul salib adalah tetap berada di bawah pembunuhan kematian Kristus untuk mengakhiri ego kita, hayat alamiah kita, dan manusia lama kita. Dengan demikian, kita menyangkal ego kita untuk dapat mengikuti Tuhan.

Dalam Lukas 9:24 Tuhan melanjutkan berkata, “Karena siapa saja yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi siapa saja yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.” Menyelamatkan nyawa adalah membiarkan jiwa mendapatkan kenikmatannya dan tidak menderita. Kehilangan nyawa adalah membiarkan jiwa kita menderita dengan tidak menuruti keinginan dunia dan daging kita, tetapi belajar menuruti keinginan roh yang ada di dalam kita. Melalui memiliki kehidupan doa setiap hari kita belajar hidup bersatu dengan Tuhan dan hidup dipimpin oleh roh. Semakin kita sering bersekutu dengan Tuhan, semakin mudah bagi Tuhan untuk mengakhiri ego kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 21

No comments: