Pembacaan
Alkitab: Luk. 6:29-36
Doa baca: “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan
berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan, maka
upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab
Ia baik terhadap orang-orang yang
tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” (Luk. 6:35)
Putra-putra Allah yang Mahatinggi
Dalam Lukas 6:35 kita nampak rahasia menempuh
kehidupan yang digambarkan dalam Lukas 6. Rahasianya adalah hayat Allah. Jika
kita ingin menggenapkan semua prinsip ini, kita harus memiliki hayat Allah.
Kita harus dilahirkan dari Yang Mahatinggi, dari Allah, dan dengan demikian
kita menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi. Sebagai orang-orang yang telah
dilahirkan dari Allah, kita dapat mengasihi musuh-musuh kita. Allah mengasihi
kita bahkan sewaktu kita masih menjadi musuh-musuh-Nya (Rm. 5:8). Sekarang
kasih-Nya telah disalurkan kepada kita. Karena itu, kasih yang dengannya kita
mengasihi orang lain adalah kasih Allah Bapa kita.
Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah itu kasih (1
Yoh. 4:8). Sebagaimana Roh adalah sifat persona Allah, dan terang adalah sifat
ekspresi Allah, maka kasih adalah sifat diri Allah. Sebagai orang-orang yang
telah dilahirkan dari Allah, kita memiliki hayat dan sifat-Nya. Sekarang kita
dapat dengan spontan mengasihi musuh-musuh kita bahkan seperti Allah Bapa kita
mengasihi mereka. Inilah alasan Tuhan menyuruh kita mengasihi musuh-musuh kita
supaya kita dapat menjadi anakanak Allah yang Mahatinggi, yaitu Dia yang baik
terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang
jahat.
Dalam Lukas 6:36 Tuhan berkata, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati.” Murah
hati itu melampaui kasih dan belas kasihan. Kita perlu menggunakan belas
kasihan kita untuk mencapai orang-orang yang berada dalam keadaan yang sangat
kasihan. Terhadap orang yang jahat dan yang benar-benar tidak patut kita kasihi
kita perlu berbelas kasih. Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari
Allah, kita harus bermurah hati bahkan sama seperti Bapa kita yang murah hati.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 14
No comments:
Post a Comment