Hitstat

03 April 2019

Lukas - Minggu 8 Rabu


Pembacaan Alkitab: Luk. 6:29-36
Doa baca: “Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan tanpa mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.” (Luk. 6:35)


Putra-putra Allah yang Mahatinggi


Dalam Lukas 6:35 kita nampak rahasia menempuh kehidupan yang digambarkan dalam Lukas 6. Rahasianya adalah hayat Allah. Jika kita ingin menggenapkan semua prinsip ini, kita harus memiliki hayat Allah. Kita harus dilahirkan dari Yang Mahatinggi, dari Allah, dan dengan demikian kita menjadi anak-anak Allah yang Mahatinggi. Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita dapat mengasihi musuh-musuh kita. Allah mengasihi kita bahkan sewaktu kita masih menjadi musuh-musuh-Nya (Rm. 5:8). Sekarang kasih-Nya telah disalurkan kepada kita. Karena itu, kasih yang dengannya kita mengasihi orang lain adalah kasih Allah Bapa kita.

Alkitab memberi tahu kita bahwa Allah itu kasih (1 Yoh. 4:8). Sebagaimana Roh adalah sifat persona Allah, dan terang adalah sifat ekspresi Allah, maka kasih adalah sifat diri Allah. Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita memiliki hayat dan sifat-Nya. Sekarang kita dapat dengan spontan mengasihi musuh-musuh kita bahkan seperti Allah Bapa kita mengasihi mereka. Inilah alasan Tuhan menyuruh kita mengasihi musuh-musuh kita supaya kita dapat menjadi anakanak Allah yang Mahatinggi, yaitu Dia yang baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.

Dalam Lukas 6:36 Tuhan berkata, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu murah hati.” Murah hati itu melampaui kasih dan belas kasihan. Kita perlu menggunakan belas kasihan kita untuk mencapai orang-orang yang berada dalam keadaan yang sangat kasihan. Terhadap orang yang jahat dan yang benar-benar tidak patut kita kasihi kita perlu berbelas kasih. Sebagai orang-orang yang telah dilahirkan dari Allah, kita harus bermurah hati bahkan sama seperti Bapa kita yang murah hati.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 14

No comments: