Pembacaan
Alkitab: Luk.
7:36-38; 1 Kor. 11:15
Mengasihi Manusia-Penyelamat dengan
Kemuliaan
Doa
baca: “Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus
dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya
dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak
wangi itu.” (Luk. 7:38).
Orang-orang dosa diampuni bukan karena kasih mereka,
melainkan karena iman mereka dalam Tuhan. Iman, bukan kasih, membuat kita
mengalami pengampunan dosa-dosa. Orang-orang yang diselamatkan, orang-orang
yang dosanya telah diampuni, mengikuti Tuhan dan melayani Dia. Orang-orang yang
demikian menjadi sanak saudara Manusia-Penyelamat yang sejati.
Kehidupan orang Kristen dimulai dengan pengampunan
dosa melalui iman kepada Penyelamat. Dalam Lukas 7:36, seorang Farisi
mengundang Penyelamat untuk makan dengannya. Dalam kemahatahuan-Nya,
Manusia-Penyelamat tahu bahwa seorang perempuan akan datang ke rumah orang
Farisi tersebut. Dengan menerima permintaan orang Farisi itu, Tuhan memberikan
satu kesempatan kepada perempuan itu untuk mengontak-Nya. Tuhan memberi satu
kesempatan kepada orang dosa yang diselamatkan itu untuk menyatakan kasihnya
bagi-Nya. Lukas tidak menyinggung banyak mengenai tuan rumah itu, namun ia
berbicara banyak tentang apa yang dilakukan perempuan itu kepada Tuhan Yesus.
Rambut adalah kemuliaan perempuan (1 Kor. 11:15), dan berada pada bagian paling
atas dari tubuhnya. Dengan bagian teratasnya perempuan itu menyeka kaki
Penyelamat (bagian terendah dari tubuh), dan mengasihi-Nya dengan kemuliaannya.
Perempuan itu juga mengurapi kaki Tuhan dengan minyak wangi, menunjukkan
apresiasinya terhadap kemustikaan dan kemanisan yang agung dari Tuhan.
Sebagai orang dosa yang telah diselamatkan dan
diampuni, kita sebagai kaum beriman perlu mencurahkan kasih kita kepada
Penyelamat kita. Kasih kita kepada-Nya terlihat dari sejauh mana penghargaan
kita terhadap-Nya lewat waktu yang kita curahkan di hadapan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment