Pembacaan
Alkitab: Luk. 7:38-50
Kasih Sebagai Hasil Pengampunan
Penyelamat
Doa
baca: “Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu, 'Imanmu
telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan damai!'” (Luk. 7:50).
Dalam Lukas 7:41-42 Manusia-Penyelamat berkata kepada
Simon, orang Farisi, “Ada dua orang yang
berhutang kepada seorang yang membungakan uang. Yang seorang berhutang lima
ratus dinar, yang lain lima puluh. Karena mereka tidak sanggup membayar, maka
ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan
lebih mengasihi dia?” Firman Tuhan di sini menunjukkan bahwa Simon dan
perempuan itu adalah orang-orang dosa. Simon menganggap perempuan itu sebagai
orang dosa, tetapi tidak menganggap dirinya sendiri sebagai orang dosa. Semua
orang dosa tidak memiliki apa-apa untuk membayar hutang mereka kepada
Allah-Penyelamat mereka, tetapi Penyelamat telah mengampuni kedua-duanya.
Dalam Lukas 7:42 Tuhan Yesus bertanya kepada Simon
siapakah dari kedua orang yang berhutang itu yang akan lebih mengasihi orang
yang membungakan uang itu sebagai hasil dari diampuni olehnya. Ini menunjukkan
bahwa kasih mereka terhadap Penyelamat adalah hasil, bukan penyebab dari
pengampunan Penyelamat. Dalam ayat 47 Tuhan berkata, “Karena itu, Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah
diampuni, sebab ia telah banyak mengasihi. Tetapi orang yang sedikit diampuni,
sedikit juga ia mengasihi.” Kasih yang besar dari perempuan itu merupakan
bukti bahwa dosanya yang banyak telah diampuni. Perempuan yang diampuni
dosa-dosanya itu tidak hanya memiliki kasih terhadap Penyelamat, tetapi juga
iman di dalam Dia, yang bekerja melalui kasih (Gal. 5:6) dan mendatangkan damai
sejahtera. Iman yang menyelamatkan dirinya membawa dia kepada Penyelamat dalam
kasih dan membuat dia bisa pergi dalam damai sejahtera.
Kita sebagai kaum beriman perlu mengambil perempuan
itu sebagai teladan kita, yaitu melatih iman kita dan percaya bahwa Tuhan telah
mengampuni dosa-dosa kita. Setiap hari belajar mempersembahkan diri kita untuk
mengasihi Dia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment