Hitstat

05 July 2019

Lukas - Minggu 21 Jumat


Pembacaan Alkitab: Luk. 18:15-30
Doa baca: “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” (Luk. 18:17)


Menjadi Seperti Seorang Anak Kecil yang Tidak Disusupi oleh Konsepsi Apa pun


Setelah merendahkan diri, kita perlu menjadi seperti seorang anak kecil. Dalam Lukas 18:16-17 Tuhan Yesus berkata, “Biarlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang punya Kerajaan Allah. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Siapa saja yang tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Seorang anak kecil tidak dipenuhi dan dijajah oleh konsepsi yang usang, mudah menerima pemikiran yang baru. Karena itu, orang perlu menjadi seperti anak kecil dan dengan hati yang tidak dijajah menerima Kerajaan Allah sebagai hal yang baru.

Kita semua telah lahir ke dalam kerajaan manusia, kita semua berada dalam kerajaan manusia. Agar dapat masuk dari kerajaan manusia ke dalam Kerajaan Allah, pindah dari kerajaan manusia ke dalam Kerajaan Allah, kita perlu menerima beberapa pemikiran yang baru. Siapa yang dapat menerima pemikiran yang baru ini? Hanya mereka yang adalah bayi, orang-orang yang tidak dijajah, dapat menerimanya.

Namun, banyak orang telah diselamatkan tidak mau menjadi seperti bayi. Sebaliknya, mereka suka menganggap diri mereka orang yang pandai dan penuh dengan pengetahuan, mengira bahwa mereka mengetahui segala sesuatu. Orang- orang yang bersikap demikian tidak ada bagian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Meskipun mereka telah beroleh selamat, sulit masuk ke dalam kenikmatan terhadap yobel. Salah satu syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah menjadi seperti seorang anak kecil. Karena itu kita perlu setiap hari menjadi seperti seorang anak kecil, yang polos murni tidak dijajah oleh suatu apapun tapi hanya diduduki oleh Allah itu sendiri menjadi kepenuhan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 41

No comments: