Hitstat

13 July 2019

Lukas - Minggu 22 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 19:11-27
Doa baca: “Jawab-Nya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, juga apa yang ada padanya akan diambil. “ (Luk. 19:26).


Melayani dengan Setia dan Menerima Pahala


Perumpamaan dalam Lukas 19:11-27 mengikuti kasus Zakheus, menunjukkan bahwa setelah kita diselamatkan kita perlu melayani Tuhan dengan setia. Kita perlu menggunakan apa yang diberikan kepada kita. Kita telah menerima hayat ilahi dengan atribut-atributnya dan Roh Kudus dengan karuniakarunia-Nya. Sebagai orang-orang yang telah menerima karunia-karunia dari hayat ilahi dan Roh Kudus, kita perlu menggunakan karunia-karunia itu sebagai modal” untuk melakukan usaha dan memperoleh keuntungan” bagi Tuhan.

Lukas 19:16-19 menunjukkan bahwa orangorang yang memperoleh keuntungan akan menerima pahala. Orang yang memperoleh sepuluh mina akan memiliki kekuasaan atas sepuluh kota, dan orang yang memperoleh lima mina akan memiliki kekuasaan atas lima kota. Ini adalah satu bukti bahwa orang-orang kudus yang menang akan dikaruniai pahala dengan kuasa pemerintahan di dalam kerajaan yang akan datang. Pahala itu akan menjadi satu bagian yang besar dari kenikmatan terhadap warisan yang hilang sebagai yobel mereka. Memerintah atas sepuluh kota atau lima kota adalah bagian dari kenikmatan terhadap yobel, bagian dari kenikmatan hak kelahiran yang telah dipulihkan. Yobel pada masa kini adalah suatu pencicipan, dan yobel pada masa yang akan datang akan menjadi satu kenikmatan yang penuh. Pada zaman yang akan datang para pemenang akan menikmati bumi, mewarisinya seperti yang dikatakan oleh Tuhan dalam Matius 5:5. Mewarisi bumi dan memerintah atas kota-kota akan menjadi kenikmatan kita terhadap Kerajaan Allah, Kristus, dan yobel.

Perumpamaan ini juga menunjukkan bahwa ada orang yang akan kehilangan pahala, yaitu orangorang yang telah beroleh selamat yang tidak akan berbagian dalam yobel yang akan datang. Jika kita melihat hal ini dengan jelas, maka ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita, membuat kita berhatihati dalam melayani Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 43

No comments: