Hitstat

08 July 2019

Lukas - Minggu 22 Senin


Pembacaan Alkitab: Luk 18:31-34
Doa baca: “Akan tetapi, mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.” (Luk. 18:34).


Pengungkapan Kali Ketiga Kematian dan Kebangkitan-Nya


Sewaktu Manusia-Penyelamat melakukan perjalanan yang jauh dari Galilea ke Yerusalem, dalam Lukas 18:31 Dia menyisihkan dua belas murid untuk berbicara secara pribadi kepada mereka, berkenaan dengan kepergian-Nya ke Yerusalem untuk mati di sana. Ini adalah kali ketiga Dia mewahyukan kematian-Nya kepada murid-murid.

Kepergian-Nya ke Yerusalem adalah ketaatanNya kepada Allah sampai mati (Flp. 2:8), menurut maksud dan rencana Allah (Kis. 2:23), bagi penggenapan rencana penebusan-Nya (Yes. 53:10). Dia tahu bahwa melalui kematian-Nya Dia akan dimuliakan dalam kebangkitan (Luk. 24:25-26) dan bahwa hayat ilahi-Nya akan dilepaskan untuk menghasilkan banyak saudara bagi ekspresi-Nya (Yoh. 12:23-24; Rm. 8:29). Demi sukacita yang disediakan bagi-Nya, Ia mengabaikan kehinaan (Ibr. 12:2) dan dengan sukarela diserahkan kepada para pemimpin Yahudi yang diduduki oleh Iblis, dan dihukum mati oleh mereka. Karena hal ini maka Allah meninggikan-Nya sampai ke surga, mendudukkan-Nya di sebelah kanan Allah (Mrk. 16:19; Kis. 2:33-35), memberikan-Nya nama di atas segala nama (Flp. 2:9-10), menjadikan-Nya menjadi Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36), dan memahkotai-Nya dengan kemuliaan dan hormat (Ibr. 2:9).

Di dalam Lukas 18:34 tertulis, “Akan tetapi, mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.” Murid-murid tidak dapat memahami apa pun yang Tuhan katakan dan menyerap firman Tuhan mengenai kematian dan kebangkitan-Nya karena mereka berada di dalam kerajaan mereka sendiri dan tidak memiliki hati terhadap hal-hal dari Kerajaan. Hari ini, untuk memahami kematian dan kebangkitanNya kita perlu menyingkirkan setiap konsep alamiah kita dan meletakkan hati kita di dalam kerajaan-Nya sehingga firman Tuhan dapat menjadi satu dengan kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 42

No comments: