Pembacaan Alkitab: Luk 18:31-34
Doa baca: “Akan tetapi, mereka sama
sekali tidak mengerti semuanya itu; arti perkataan itu tersembunyi bagi mereka
dan mereka tidak tahu apa yang dimaksudkan.” (Luk. 18:34).
Pengungkapan
Kali Ketiga Kematian dan Kebangkitan-Nya
Sewaktu Manusia-Penyelamat
melakukan perjalanan yang jauh dari Galilea ke Yerusalem, dalam Lukas 18:31 Dia
menyisihkan dua belas murid untuk berbicara secara pribadi kepada mereka,
berkenaan dengan kepergian-Nya ke Yerusalem untuk mati di sana. Ini adalah kali
ketiga Dia mewahyukan kematian-Nya kepada murid-murid.
Kepergian-Nya ke Yerusalem
adalah ketaatanNya kepada Allah sampai mati (Flp. 2:8), menurut maksud dan
rencana Allah (Kis. 2:23), bagi penggenapan rencana penebusan-Nya (Yes. 53:10).
Dia tahu bahwa melalui kematian-Nya Dia akan dimuliakan dalam kebangkitan (Luk.
24:25-26) dan bahwa hayat ilahi-Nya akan dilepaskan untuk menghasilkan banyak
saudara bagi ekspresi-Nya (Yoh. 12:23-24; Rm. 8:29). Demi sukacita yang
disediakan bagi-Nya, Ia mengabaikan kehinaan (Ibr. 12:2) dan dengan sukarela
diserahkan kepada para pemimpin Yahudi yang diduduki oleh Iblis, dan dihukum
mati oleh mereka. Karena hal ini maka Allah meninggikan-Nya sampai ke surga,
mendudukkan-Nya di sebelah kanan Allah (Mrk. 16:19; Kis. 2:33-35),
memberikan-Nya nama di atas segala nama (Flp. 2:9-10), menjadikan-Nya menjadi
Tuhan dan Kristus (Kis. 2:36), dan memahkotai-Nya dengan kemuliaan dan hormat
(Ibr. 2:9).
Di dalam Lukas 18:34
tertulis, “Akan tetapi, mereka sama sekali tidak mengerti semuanya itu; arti
perkataan itu tersembunyi bagi mereka dan mereka tidak tahu apa yang
dimaksudkan.” Murid-murid tidak dapat memahami apa pun yang Tuhan katakan
dan menyerap firman Tuhan mengenai kematian dan kebangkitan-Nya karena mereka
berada di dalam kerajaan mereka sendiri dan tidak memiliki hati terhadap
hal-hal dari Kerajaan. Hari ini, untuk memahami kematian dan kebangkitanNya
kita perlu menyingkirkan setiap konsep alamiah kita dan meletakkan hati kita di
dalam kerajaan-Nya sehingga firman Tuhan dapat menjadi satu dengan kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 42
No comments:
Post a Comment