Pembacaan
Alkitab: Luk 18:1-8
Doa baca: “Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan
mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, apakah Ia akan mendapati
iman di bumi?” (Luk. 18:8)
Ajaran tentang Doa yang Tidak Jemu-jemu
Dalam Lukas 18:1-3 Tuhan menyampaikan satu perumpamaan
mengenai berdoa tanpa jemu-jemu. Janda dalam ayat 3 melambangkan kaum beriman.
Dalam hal ini, kaum beriman dalam Kristus adalah janda pada zaman ini karena
Suami mereka, Kristus, tidak bersama mereka. Menurut perumpamaan ini, Tuhan
menunjukkan bahwa kaum beriman dalam Kristus memiliki seorang lawan. Lawan ini
adalah Satan, Iblis, yang terhadapnya kita perlu pembalasan Allah. Kita harus
berdoa dengan tidak jemu-jemu untuk pembalasan ini dan tidak boleh putus asa.
Lukas 18:8 menunjukkan bahwa pembalasan Allah terhadap musuh kita akan terjadi
pada saat kedatangan kembali Penyelamat. Untuk doa kita yang tidak jemu-jemu,
kita memerlukan iman yang gigih, seperti iman janda itu. Maka, ini merupakan
iman yang subjektif, bukan iman yang objektif.
Kita perlu menyadari bahwa sebagai umat Allah dalam
angkatan yang terbius dan membius ini kita seperti seorang janda. Di satu
pihak, Suami kita, Tuhan, tidak hadir. Lagi pula kita memiliki seorang lawan
yang selalu menganiaya kita. Tuhan mewahyukan bahwa sewaktu kita mencari Dia,
kita perlu membenci segala hal dan segala perkara yang menghalangi kita dari
kenikmatan kita terhadap Dia. Selain itu, ketika menikmati Dia, kita akan menderita
penganiayaan. Penganiayaan itu berasal dari lawan kita, dia yang adalah musuh
Allah dan yang telah menjadi musuh kita karena kita berada di pihak Allah.
Perumpamaan dalam Lukas 18:1-8 menunjukkan penderitaan yang kita alami dari
lawan kita selama Tuhan tidak hadir. Sebenarnya, Tuhan tidak absen; Dia ada.
Tetapi selama Dia absen secara jasmani, kita adalah seorang janda yang selalu
dipersulit oleh lawan kita. Itulah sebabnya kita memerlukan iman yang gigih
seperti janda itu, berdoa dengan tidak jemu-jemu agar kita dibebaskan dan
menang dari serangan Iblis, musuh kita.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 40
No comments:
Post a Comment