Hitstat

18 July 2019

Lukas - Minggu 23 Kamis


Pembacaan Alkitab: Luk. 20:1-47; Dan 9:26a
Doa baca: “Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa.” (Dan. 9:26a).


Mati Pada Tempat dan Waktu yang Telah Ditentukan oleh Allah


Dalam Lukas 20:1-2, para pemimpin dari kumpulan orang Yahudi siap untuk menguji Tuhan Yesus yang datang ke Yerusalem dan sedang mengajar dalam Bait Allah. Sebenarnya, ujian ini bukan diprakarsai oleh mereka, melainkan diprakarsai oleh Manusia-Penyelamat. Dia tahu bahwa menurut nubuat, Dia harus dibunuh pada hari raya Paskah sebagai Anak Domba Allah menurut nubuat dalam Perjanjian Lama. ManusiaPenyelamat telah melayani selama lebih dari tiga tahun di daerah Galilea yang diremehkan, jauh dari bait kudus dan kota kudus, tempat Dia perlu mati bagi penggenapan rencana kekal Allah. Sebagai Domba Paskah (1 Kor. 5:7) Dia harus dibunuh pada bulan Paskah (Kel. 12:1-11). Maka, Dia harus pergi ke Yerusalem sebelum Paskah supaya Dia dapat mati di sana pada hari raya Paskah (Yoh. 18:28), pada tempat dan waktu yang telah ditentukan Allah sebelumnya.

Menurut nubuat dalam Perjanjian Lama, tempat dan waktu kematian itu sudah pasti. Tahun di mana Manusia Penyelamat pergi ke Yerusalem untuk mati adalah tahun yang dinubuatkan dalam Daniel 9 yaitu tahun Mesias dibunuh. Selain itu, menurut nubuat mengenai domba Paskah, Dia perlu diuji selama empat hari. Karena itu, Dia perlu berada di Yerusalem sedikitnya empat hari sebelum ketersaliban-Nya untuk diuji.

Dalam Kitab-kitab Injil kita nampak bahwa Tuhan Yesus sangat berhati-hati agar tidak dibunuh sebelum atau setelah waktu yang telah ditetapkan. Dia menjaga diri-Nya sampai waktu-Nya tiba untuk dipersembahkan di atas salib. Apa pun yang Tuhan Yesus perbuat bukanlah kebetulan, tetapi sudah ditentukan oleh Allah. Dia mati bagi kita bukanlah suatu kebetulan, karena itu kita perlu menyadari bahwa keselamatan yang kita terima saat ini pun telah ditentukan oleh Allah sebelumnya, kita perlu bersorak dan memuji Tuhan atas hal ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 45

No comments: