Pembacaan
Alkitab: Luk. 20:41-47; 21:1-4
Doa baca: “Lalu Ia berkata, 'Sesungguhnya Aku
berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang
itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda
ini memberi dari kekurangannya, bahkan seluruh nafkah yang dimilikinya.'” (Luk.
21:3-4)
Memuji
Janda yang Miskin
Manusia-Penyelamat adalah
Allah yang hidup dalam keinsanian. Dia menaruh perhatian untuk melihat
bagaimana umat Allah mengekspresikan kesetiaan mereka dalam memberikan
persembahan kepada-Nya. Dalam Lukas 21:1-4 terdapat pujian dari
Manusia-Penyelamat terhadap seorang janda yang miskin. Ia melihat orang-orang
kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan, dan “Ia
melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua uang tembaga, ke dalam peti
itu” (ayat 2). Bahasa Yunani yang diterjemahkan “miskin” sebenarnya adalah
“melarat”. Ini adalah istilah yang lebih keras daripada “miskin” dan
menunjukkan satu keadaan yang tidak memiliki uang.
Dalam Lukas 21:3-4 Tuhan
memuji kesetiaan janda itu kepada Allah. Pengamatan Manusia- Penyelamat jauh
lebih dalam daripada pengamatan manusia. Dalam peringatan tentang ahli-ahli
Taurat dan pujian terhadap janda yang miskin, Lukas sekali lagi memperlihatkan
standar moralitas yang tertinggi kepada kita. Moralitas ahli-ahli Taurat itu
sangat rendah, tetapi moralitas janda miskin itu sangat tinggi. Lukas
menempatkan kejadian ini segera setelah pengujian dari para penentang terhadap
Manusia-Penyelamat karena prinsip yang mengendalikan Injil-Nya adalah standar
moralitas yang tertinggi. Orang-orang yang menguji Tuhan memiliki standar
moralitas yang rendah. Tetapi sebagai Dia yang berperilaku dalam standar
moralitas yang tertinggi, Manusia-Penyelamat memuji janda yang miskin itu, karena
ia juga hidup menurut standar moralitas yang tertinggi. Hari ini, kita perlu
mengambil janda itu sebagai teladan kita, mengekspresikan kesetiaan kita dengan
mempersembahkan diri kita kepada Tuhan dan melayani Dia.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 46
No comments:
Post a Comment