Pembacaan Alkitab: Luk. 20:27-40
Doa baca: “Mendengar itu beberapa
ahli Taurat berkata, ‘Guru, jawab-Mu itu tepat sekali.’” (Luk. 20:39).
Hikmat Tuhan untuk Menembus
Kedalaman Firman yang Kudus
Dalam Lukas 20:27-38
Manusia-Penyelamat diuji oleh orang-orang Saduki. Mereka bertanya mengenai
perihal perkawinan dan status perkawinan setelah hari kebangkitan. Karena
mereka tidak percaya mengenai kebangkitan, mereka dengan licik mau menjebak
Tuhan. Tetapi dalam jawaban Tuhan dalam ayat 34-36, Tuhan menunjukkan bahwa
perkawinan adalah milik zaman ini. Tetapi orangorang yang layak pada zaman yang
akan datang dan berbagian dalam kebangkitan dari antara orangorang mati akan
sama dengan malaikat-malaikat, dan mereka tidak akan menikah satu sama lain.
Zaman kerajaan yang akan datang (Luk. 13:28-29; 22:18) dan kebangkitan untuk
hidup (Yoh. 5:29) merupakan berkat dan kenikmatan kekal dalam hayat kekal bagi
kaum beriman yang dianggap layak (Luk. 18:29-30).
Melalui jawaban Tuhan
dalam Lukas 20:37-38 kita nampak bahwa karena Allah adalah Allah orang hidup
yang juga adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, maka Abraham,
Ishak, dan Yakub yang telah mati itu akan dibangkitkan. Jika tidak, Allah akan
menjadi Allah orang mati. Tetapi fakta bahwa Dia adalah Allah orang hidup
menyiratkan bahwa satu hari Abraham, Ishak, dan Yakub akan dibangkitkan.
Dalam jawaban Tuhan kepada
orang-orang Saduki kita nampak hikmat-Nya bukan hanya dalam menjawab pertanyaan
licik mereka, tetapi juga dalam memahami kedalaman firman Allah. Tidak seperti
orang-orang Saduki, yang sangat dangkal, Tuhan memiliki hikmat untuk menembus
kedalaman firman kudus. Mereka pun mengatakan bahwa jawaban Tuhan tepat dan
mereka tidak berani lagi menanyakan apa-apa kepada Yesus. Jawaban Tuhan
membungkam para penentang-Nya yang penuh kebencian. Sebagai kaum beriman pun
kita perlu mendalami firman Tuhan yang kudus, kita tidak boleh puas dengan
pengenalan kita yang sekarang, tetapi kita perlu terus menuntut untuk mengenal
firman Tuhan lebih dalam.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 2, Berita 45
No comments:
Post a Comment