Pembacaan Alkitab: Ibr. 2:9; 12:2
Doa baca:
“Tetapi
yang kita lihat ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih
rendah daripada malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai
dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut bagi
semua manusia.” (Ibr. 2:9)
Proses
Pelantikan Manusia-Penyelamat
Status Manusia-Penyelamat
sebagai Allah dan manusia, Pencipta dan ciptaan, dan sebagai Penebus,
Penyelamat, dan Roh pemberi-hayat, adalah untuk melaksanakan administrasi Allah
dan untuk melaksanakan ekonomi Perjanjian Baru Allah.
Dalam aspek objektif,
kenaikan Tuhan membuat Dia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat (Ibr. 2:9),
dan didudukkan di atas takhta bagi administrasi Allah (Ibr. 12:2), agar Dia
dilatih menjadi Tuhan untuk mendapatkan segala sesuatu dan dilantik menjadi
Kristus untuk melaksanakan amanat Allah. Kata “pelantikan” memang tudak
ditemukan dalam Alkitab, namun fakta pelantikan Manusia-Penyelamat ada di dalam
Alkitab. Perjanjian Baru mewahyukan fakta pelantikan Kristus. Dalam Kisah Para
Rasul 2:36, “Jadi, seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti bahwa Allah
telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.” Dalam
ayat ini kata “membuat” dapat pula dipahami “melantik.” Jadi, pelantikan
Kristus ada dalam Kisah Para Rasul 2:36. Jika kita baca ayat-ayat sebelumnya,
kita akan nampak bahwa di sana kenaikan Tuhan disinggung.
Dalam kenaikan-Nya Allah
melantik Yesus Kristus ke dalam ministri surgawi-Nya. Ini berarti dalam
kenaikan-Nya, Allah menjadikan Dia Tuhan dan Kristus. Melalui mengenal aspek
objektif kenaikan Tuhan dalam Ibrani 2:9 kita dapat melihat bahwa untuk
melaksanakan administrasi Allah dan ekonomi Perjanjian Baru-Nya, Tuhan melalui
suatu proses panjang yang dimulai dengan penciptaan, dilanjutkan dengan
inkarnasi, kehidupan insani, ketersaliban, dan kebangkitan. Puji Tuhan, semoga
makin hari kita dapat mengapresiasi bahwa dalam proses yang telah dilalui
Tuhan, Ia dapat melaksanakan amanat Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 76
No comments:
Post a Comment