Hitstat

13 November 2019

Lukas - Minggu 40 Rabu


Pembacaan Alkitab: Ef. 1:10
Doa baca: “Sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi.” (Ef. 1:10)


Kekepalaan—Sasaran Transmisi Ilahi


Transmisi ilahi yang diwahyukan dalam Efesus 1 memiliki satu sasaran yang besar—mempersatukan di dalam Kristus segala sesuatu di bawah satu Kepala. Efesus 1:10 menekankan dengan tegas fakta bahwa Allah telah membuat Kristus menjadi Kepala atas segala sesuatu. Dengan demikian, segala sesuatu akan dikepalai di bawah satu Kepala di dalam Kristus pada kegenapan waktu. Kristus adalah Kepala yang unik dengan gereja sebagai Tubuh-Nya. Inilah administrasi dan ekonomi kekal Allah.

Untuk merampungkan pengepalaan segala sesuatu, Allah memerlukan satu manusia universal, Kristus sebagai Kepala, dan gereja sebagai Tubuh- Nya. Karena Allah mengepalai segala sesuatu melalui satu manusia universal ini, maka kita sebagai anggota-anggota Tubuh perlu bekerja sama dengan memelihara keesaan di bawah kekepalaan-Nya. Kita perlu menjaganya, karena keesaan ini adalah alat, saluran, dan alam yang dipakai Allah untuk mengepalai segala sesuatu di dalam Kristus, dan Iblis dengan siasatnya selalu ingin memecah-belah anggota-anggota Tubuh Kristus. Jadi, di dalam pemulihan Tuhan berarti kita berdiri sebagai satu kesatuan. Puji Tuhan hari ini kita berada dalam keesaan!

Mengenai mengapa perlunya pengepalaan atas segala sesuatu di dalam Kristus dan melalui gereja, kita perlu melihat Roma 8:19-22. Di sana kita dapat nampak bahwa semua makhluk mengeluh karena kebobrokannya sendiri. Seluruh makhluk ciptaan sedang berharap, menunggu dengan rindu, penyataan anak-anak Allah. Karena pada waktu itu, semua perpecahan dan pemisahan akan disingkirkan, dan segala sesuatu, bukan hanya manusia, akan dikepalai di bawah satu kepala, yaitu di dalam Kristus. Tentu, hal ini jauh dari pemahaman kita dan hal yang tidak mungkin bagi manusia. Namun, Efesus 1:10 mengatakan “sebagai persiapan kegenapan waktu,” dengan kata lain, hal ini pasti akan terjadi, bagi Allah, hal ini mungkin. Ia pasti akan merampungkannya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 78

No comments: