Hitstat

26 November 2019

Yohanes - Minggu 02 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:14-18; Kol. 2:9
Doa baca: “Tidak seorang pun yang pernah melihat
Allah; tetapi Anak Tunggal Allah yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.” (Yoh. 1:18)


Menikmati Anugerah dengan Mengecap-Nya


Dalam Kristus ada sesuatu yang disebut sebagai anugerah. Namun, memang cukup sulit untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan anugerah (kasih karunia) ini. Boleh dikatakan bahwa anugerah ialah Allah dalam Kristus dengan semua ada-Nya sebagai kepenuhan bagi kenikmatan kita. Ini meliputi perhentian, penghiburan, kekuatan, tenaga, terang, hayat, kebenaran, kekudusan, dan semua atribut ilahi. Ketika kita ada di dalam hadirat Allah, kita akan menikmati kepenuhan dari segala apa adanya Dia.

Anugerah bukanlah pemberian barang-barang materi atau barang-barang rohani melainkan pemberian diri Allah dalam Kristus sebagai kenikmatan kita. Rasul mengatakan dalam Filipi 3:8 bahwa segala sesuatu yang di luar Kristus adalah sampah. Allah dalam Kristus adalah anugerah bagi kita dan anugerah ini melimpah melalui inkarnasi. Anugerah ini menjadi satusatunya kenikmatan kita yang penuh. Anugerah bukanlah doktrin melainkan Allah dalam pengalaman kita. Cara untuk kita dapat mengalami Allah adalah dengan menikmati-Nya. Lewat menikmati Allah, kita juga akan mengenal diri Allah. Ia akan dinyatakan melalui pengecapan kita akan Dia. Kita perlu mengecap Dia, menikmati hadir-Nya, tinggal bersama Dia kemudian kita akan mengambil bagian dalam apa adanya Allah.

Menikmati Allah membuat kita tidak hanya memiliki anugerah tetapi juga memiliki realitas. Mempunyai Allah berarti mempunyai realitas. Semakin menikmati anugerah, kita semakin memahami realitas. Anugerah menyuplai manusia dengan apa adanya Allah guna memenuhi tuntutan-tuntutan Allah. Anugerah adalah Allah dinikmati oleh manusia dan realitas adalah Allah direalisasikan oleh manusia. Di dalam Kristus yang adalah anugerah dan realitas tidak ada batas kenikmatan. Berapa banyak keluapan-Nya tergantung pada kapasitas kita. Karena itu, kita perlu terus-menerus menikmati diri Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 3

No comments: