Hitstat

25 November 2019

Yohanes - Minggu 02 Senin


Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:14-18; 1 Tim. 3:16
Doa baca: “Sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita, 'Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.'” (1 Tim. 3:16)


Berinkarnasi untuk Kenikmatan Manusia


Dalam Yohanes 1:1-13, Kristus yang adalah Firman menjadi daging sebagai hayat dan terang untuk melahirkan anak-anak Allah untuk perluasan dan ekspresi Allah secara korporat. Akan tetapi, tidak berhenti sampai di sana, dalam Yohanes 1:14-18, Kristus yang menjadi daging adalah Kristus yang berinkarnasi bagi kenikmatan anak-anak Allah. Kaum beriman baru dapat menikmati Kristus dengan diri-Nya berinkarnasi.

Sebelum inkarnasi-Nya, Ia tidak dapat diraba, dilihat, dan dipegang. Melalui inkarnasi, Ia menjadi konkret dan riil. Dalam 1 Yohanes 1:1, Yohanes mengatakan, “Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup--itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” Ia menjadi Kristus yang dapat dijamah. Yohanes 1:14 juga mengatakan bahwa dalam inkarnasi-Nya, Kristus penuh dengan anugerah dan realitas. Cara Kristus menyatakan Allah kepada murid-murid-Nya bukan dengan cara memberikan pengajaran, tetapi melalui memberikan diri-Nya sendiri sebagai kenikmatan yang manis dan mesra.

Kristus dalam daging adalah kemah Allah yang sejati. Yesus dalam daging membawa Allah kepada manusia sehingga manusia dapat menikmati hadir Allah. Semua apa adanya Allah dan semua milik Allah telah dinyatakan di dalam Kristus. Tujuan Allah dinyatakan di dalam daging adalah bagi kenikmatan manusia. Ketika Yesus mengalami perubahan rupa di atas gunung, inilah kenikmatan akan Allah yang di alami Petrus, Yohanes, dan Yakobus. Terpujilah Tuhan Allah kita. Melalui inkarnasi Yesus menjadi daging, Ia membawa Allah kepada manusia, agar manusia dapat menikmati diri-Nya dan hadirat-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 3

No comments: