Doa baca: “Dialah kepala tubuh, yaitu
jemaat. Dialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati,
sehingga Dialah yang lebih utama dalam segala sesuatu.” (Kol. 1:18)
Ekspresi
Allah dalam Kepenuhan-Nya
Kolose 1:18 dan Efesus 1:23
menunjukkan bahwa dalam kenaikan-Nya, Kristus dijadikan Kepala gereja,
Tubuh-Nya, untuk mengekspresikan Allah dalam kepenuhan-Nya. Selanjutnya Efesus
3:19 membicarakan kita “dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.” Semua
kepenuhan ini tinggal di dalam Kristus, melalui Ia berhuni di dalam kita, maka
Kristus dapat menyalurkan kekayaan-Nya yang tidak terduga ke dalam diri kita,
dan akhirnya kita dipenuhi seluruh kepenuhan Allah.
Ekspresi Allah didapatkan
dari tidak terpisahnya Kepala dan Tubuh. Seperti satu tubuh jasmani, kepala dan
tubuhnya adalah satu, demikian juga kita tidak boleh mengira, Kristus sang
Kepala berada di surga dan terpisah dari Tubuh di bumi. Tubuh terpisah dan
tanpa Kepala adalah suatu hal yang menakutkan.
Dengan yakin, kita dapat
mengatakan Kristus, sang Kepala, telah naik ke surga, dan kita ada di bumi.
Lalu di manakah Kepala dan Tubuh yang dimaksudkan ini? Berada di surga ataukah
bumi? Kepala dan Tubuh ini adalah satu, membentuk satu manusia universal, yang
ada di bumi, pun di surga. Untuk melihat ini, kita perlu menyadari satu hal.
lokasi Kepala dan Tubuh tidaklah seperti hal materi yang melibatkan unsur ruang
dan waktu. Kita perlu memandang ini dari sudut pandang ilahi. Kita adalah satu
dengan Kristus yang naik, dan kenaikan-Nya juga adalah kenaikan kita (Ef. 2:6).
Kita perlu melihat Efesus
3:19 dan Efesus 1:23 untuk menjadi ekspresi-Nya di dalam kenaikan- Nya. Dua
ayat tersebut mengatakan bahwa kita menjadi seluruh kepenuhan Allah, dan
gereja, Tubuh-Nya, adalah kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan di dalam segala
sesuatu. Untuk hal ini, kita perlu menikmati Kristus (Ef. 3:8) setiap hari,
hingga dipenuhi Dia. Puji Tuhan, hasil dari kita menikmati Kristus hari ini,
adalah menjadi kepenuhan-Nya. Inilah kehidupan gereja yang tepat, penuh,
ekspresi Kristus.
Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 79
No comments:
Post a Comment