Hitstat

21 November 2019

Yohanes - Minggu 01 Kamis


Pembacaan Alkitab: Yoh. 1:1-13; Kej. 1:1
Doa baca: “Pada mulanya ada Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yoh. 1:1)


Ministri Penambalan melalui Hayat


Kitab Yohanes dimulai dengan “Pada mulanya ada Firman” (Yoh. 1:1) “Pada mulanya” di sini berlainan dengan Kejadian 1:1 yang mengatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Ungkapan “pada mulanya” dalam Kitab Kejadian menyatakan permulaan waktu ketika Allah menciptakan segala sesuatu. Sedangkan “pada mulanya” dalam Kitab Yohanes ditujukan pada kekekalan yang lampau, yakni permulaan sebelum ada waktu.

Seperti yang telah kita bahas, ministri Yohanes adalah ministri penambalan. Penambalan artinya ada sesuatu yang sudah ada sejangka waktu, namun mengalami kerusakan, pecah atau terluka, dan kini perlu ditambal untuk memulihkan situasi kepada keadaan yang semula. Di dalam sejarah gereja, banyak konsepsi yang telah merusak gereja, seperti Yudaisme, Gnostikisme, dan filsafat Yunani. Semuanya itu memunculkan berbagai doktrin dan pengajaran yang melukai gereja, membuat lubanglubang pada jala rohani.

Lubang terbesar pada jala gereja adalah karena beberapa orang yang mengaku sebagai orang Kristen, telah menyangkal bahwa Kristus itu Allah yang berinkarnasi sebagai manusia dengan konsepsi filsafat mereka. Mereka inilah yang disebut antikristus oleh Yohanes (1 Yoh. 2:18, 22). Karena itu, melalui kedaulatan-Nya, Allah menyediakan ministri penambalan untuk membuktikan dan memberi kesaksian bahwa Kristus adalah Allah sendiri yang berinkarnasi, telah datang dalam tubuh daging (Yoh. 1:1, 14)

Dalam prinsipnya, situasi yang kita hadapi hari ini sama dengan situasi yang dihadapi oleh Yohanes pada abad pertama. Jala-jala rohani telah koyak karena banyak doktrin, pengajaran, konsepsi, dan ide. Kita perlu dibawa kembali kepada keadaan yang semula. Pada mulanya hanya ada satu – hayat, karena “Dalam Dia ada hidup (hayat)” (Yoh 1:4). Kita tidak seharusnya membicarakan doktrin, kita seharusnya menikmati hayat!


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 2

No comments: