Hitstat

14 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 10 Selasa


Pembacaan Alkitab: Kis. 5:17-42
Kidung #74


Kristus Sebagai Pemimpin dan Juruselamat


Doa baca: “Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah dengan tangan kanan-Nya menjadi Perintis dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.” (Kis. 5:31)


Untuk tujuan apakah Tuhan Yesus memerintah bumi ini? Sebagai Perintis, Penguasa, Dia memerintah bumi untuk tujuan keselamatan kita. Dia memerintah supaya kita dapat diselamatkan.

Kita percaya bahwa Allah telah memilih kita, dan kemudian pada waktu yang tepat, Tuhan Yesus, Penguasa raja-raja di bumi, melaksanakan otoritas-Nya untuk menghasilkan lingkungan tertentu supaya kita tidak memiliki pilihan lain kecuali percaya kepada-Nya. Di satu pihak, kita “ditangkap” oleh Tuhan.

Dalam Kisah Para Rasul 5:31 Petrus mengatakan bahwa Allah telah meninggikan Kristus ke sebelah kanan-Nya sebagai seorang Perintis dan Juruselamat. Setelah Tuhan menangkap kita, Dia menjadi Juruselamat kita. Tetapi Dia tidak menyelamatkan kita dari tangkapan itu; sebaliknya, Dia membiarkan kita dalam satu “perangkap” untuk menyelamatkan kita dari penghakiman Allah, dari telaga api, dan dari banyak hal yang jahat. Dia menjadi Pemimpin adalah untuk otoritas, dan Dia menjadi Juruselamat adalah untuk keselamatan.

Menurut perkataan Petrus dalam 5:31, Tuhan adalah Pemimpin dan Juruselamat “supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa.” Agar bisa memberikan pertobatan dan pengampunan dosa kepada umat pilihan Allah, Kristus perlu ditinggikan sebagai Pemimpin yang memerintah dan Juruselamat. Pemerintahan-Nya yang berdaulat membuat dan memimpin umat pilihan Allah bertobat; karunia keselamatan-Nya, yang berdasarkan penebusan-Nya, memberikan pengampunan dosa kepada mereka.

Pertobatan dan pengampunan adalah karunia-karunia utama, dan hanya Tuhan Yesus sebagai Pemimpin dan Juruselamat yang layak memberikannya. Hanya Dialah yang layak memberikan pertobatan dan pengampunan dosa.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 18

No comments: