Hitstat

24 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 11 Jumat


Pembacaan Alkitab: Kis. 7:1-53
Kidung #217


Kesaksian Stefanus menjadi Suatu Teladan


Doa baca: “Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya.” (Kis. 7:53)


Dalam pembicaraannya, Stefanus mulai dengan Allah yang mulia dan mencakup banyak perkara sampai ia membicarakan tempat kediaman Allah, kemah kesaksian. Kisah Para Rasul 7:44-46 menunjukkan bahwa satu generasi demi satu generasi memelihara kemah kesaksian Allah. Namun, Allah tidak puas, dan Daud, seorang yang sesuai dengan hati Allah, mengetahuinya. Karena itu, Daud mencari tempat kediaman yang lebih baik bagi Allah. Tetapi, akhirnya Salomo yang membangun satu rumah untuk Allah (ay. 47). Namun Allah tidak dapat dipuaskan dengan apapun yang dibuat oleh tangan manusia. Allah perlu sesuatu yang lebih baik.

Dalam ayat 48 Stefanus menyebut Allah sebagai Yang Mahatinggi. Stefanus menyebut Allah, Allah Yang Mahamulia dan Yang Mahatinggi untuk membenarkan diri di hadapan penentang-penentang, yang menuduhnya menghujat Allah (6:11). Selain itu, Stefanus mengatakan bahwa Yang Mahatinggi tidak tinggal di dalam rumah-rumah buatan tangan manusia. Ini menyiratkan bahwa Allah akan meninggalkan Bait Perjanjian Lama yang material dan memulai satu zaman yang baru, supaya umat-Nya dapat menyembah Dia dalam roh (Yoh. 4:24), tempat kediaman rohani Allah, gereja (Ef. 2:22). Perkataan dalam ayat 49 menunjukkan bahwa Tuhan akan mencari suatu tempat kediaman rohani dalam roh manusia. Dalam ayat 51 Stefanus mengatakan satu perkataan yang sangat tegas kepada para penentangnya. Karena Stefanus penuh dengan Roh Kudus (ay. 55) dan bersatu dengan Tuhan Sang Roh (1 Kor. 6:17), maka menentang dia berarti menentang Roh Kudus. Karena itu, di kemudian hari Tuhan menunjukkan kepada Saulus, salah satu penganiaya Stefanus (Kis. 7:58; 8:1), bahwa dia sedang menganiaya Tuhan (9:4). Dalam ayat 53, “penyampaian” menunjukkan hukum Taurat Allah ditetapkan melalui para malaikat dan menjadi ketetapan-ketetapan malaikat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 21

No comments: