Pembacaan
Alkitab: Kis. 7:54-60; 8:1-3
Kidung #496
Pelemparan Batu terhadap Stefanus
Doa baca: “Sambil
berlutut ia berseru dengan suara nyaring, ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa
ini kepada mereka!’ Sesudah berkata demikian, ia pun meninggal.” (Kis. 7:60)
Dalam Kisah
Para Rasul 7:55 mengatakan “Tetapi
Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat
kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.” Ini menunjukkan
bahwa Stefanus melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Dalam hal kenaikan
Tuhan, biasanya disebut duduk di sebelah kanan Allah (Mat. 26:64; Ibr. 1:3,13).
Tetapi Stefanus melihat Dia sedang berdiri. Ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat
memperhatikan orang-orang yang dianiaya bagi-Nya.
Dalam 7:56
Stefanus berkata, “Sungguh, aku melihat langit
terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Bumi menolak
Stefanus dan tertutup baginya, tetapi langit terbuka kepadanya, menunjukkan
bahwa surga beserta dia dan untuk dia.
Dalam 7:59
mengatakan, “Sementara mereka
melemparinya Stefanus berseru, katanya: Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.”
Di sini kita melihat bahwa sewaktu Stefanus dilempari batu, ia menyeru nama
Tuhan Yesus. Tentunya, Stefanus tidak mengatakan dengan lemah lembut, “Tuhan Yesus, belas kasihanilah aku.”
Sebaliknya, ia dengan nyaring berseru kepada nama Tuhan, dengan berkata, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!”
Menurut ayat 60, Stefanus berlutut dan “berseru
dengan suara nyaring, Tuhan….” Dari perkara Stefanus kita melihat bahwa
berseru kepada nama Tuhan adalah sesuatu yang dapat didengar.
Ayat 60
mengatakan “Sambil berlutut ia berseru
dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’
Sesudah berkata demikian, ia pun meninggallah.” Di sini kita melihat bahwa
doa Stefanus bagi para penganiayanya sama seperti doa Tuhan, yang dia kasihi
dan perhidupkan (Luk. 23:34). Kiranya dalam kehidupan, kita senantiasa berdoa,
karena Tuhan mendengar kita, Ia mengingat kita, Ia menerima kita. Amin.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment