Hitstat

25 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 11 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Kis. 7:54-60; 8:1-3
Kidung #496


Pelemparan Batu terhadap Stefanus


Doa baca: “Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring, ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Sesudah berkata demikian, ia pun meninggal.” (Kis. 7:60)


Dalam Kisah Para Rasul 7:55 mengatakan “Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.” Ini menunjukkan bahwa Stefanus melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Dalam hal kenaikan Tuhan, biasanya disebut duduk di sebelah kanan Allah (Mat. 26:64; Ibr. 1:3,13). Tetapi Stefanus melihat Dia sedang berdiri. Ini menunjukkan bahwa Tuhan sangat memperhatikan orang-orang yang dianiaya bagi-Nya.

Dalam 7:56 Stefanus berkata, “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” Bumi menolak Stefanus dan tertutup baginya, tetapi langit terbuka kepadanya, menunjukkan bahwa surga beserta dia dan untuk dia.

Dalam 7:59 mengatakan, “Sementara mereka melemparinya Stefanus berseru, katanya: Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” Di sini kita melihat bahwa sewaktu Stefanus dilempari batu, ia menyeru nama Tuhan Yesus. Tentunya, Stefanus tidak mengatakan dengan lemah lembut, “Tuhan Yesus, belas kasihanilah aku.” Sebaliknya, ia dengan nyaring berseru kepada nama Tuhan, dengan berkata, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” Menurut ayat 60, Stefanus berlutut dan “berseru dengan suara nyaring, Tuhan….” Dari perkara Stefanus kita melihat bahwa berseru kepada nama Tuhan adalah sesuatu yang dapat didengar.

Ayat 60 mengatakan “Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: ‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’ Sesudah berkata demikian, ia pun meninggallah.” Di sini kita melihat bahwa doa Stefanus bagi para penganiayanya sama seperti doa Tuhan, yang dia kasihi dan perhidupkan (Luk. 23:34). Kiranya dalam kehidupan, kita senantiasa berdoa, karena Tuhan mendengar kita, Ia mengingat kita, Ia menerima kita. Amin.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 21

No comments: