Pembacaan Alkitab: Kis. 4:1-31; 1 Ptr. 2:4-5
Kidung #151
Kristus
sebagai Batu Penjuru
Doa baca: “Datanglah kepada-Nya, batu yang hidup
itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat
Allah. Biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan
suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan
rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.” (1 Ptr. 2:4-5)
Dalam Yohanes 1 kita nampak bahwa Andreas membawa
saudaranya, Simon Petrus, kepada Tuhan Yesus, “Yesus memandang dia dan berkata: Engkau Simon, anak Yohanes engkau
akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).” Kemudian, di Kaisarea Filipi,
Tuhan Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (Mat. 16:15). Petrus
mengambil pimpinan mengumumkan, “Engkaulah
Mesias, Anak Allah yang hidup” (ay. 16). Dalam menjawab kepada Petrus,
Tuhan berkata, “Dan Aku pun berkata
kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan
jemaat-Ku” (ay.18). Di sini nama Petrus berarti batu, yang adalah bahan
bagi pembangunan Allah.
Perkataan Tuhan itu pasti telah memberi satu kesan
yang dalam pada diri Petrus, sekalipun sepertinya ia tidak mengerti pada waktu
itu. Namun, setelah Roh pemberi-hayat diembuskan ke dalamnya dan setelah Roh
ekonomikal ditiupkan ke atasnya, Petrus menjadi seorang manusia rohani, seorang
manusia dengan Roh esensial di dalamnya dan Roh ekonomikal di atasnya. Sebagai
orang yang demikian, ia tentu mulai memahami perkataan Tuhan mengenai dirinya
sebagai batu.
Setelah memiliki pengertian ini, maka dalam Kisah Para
Rasul 4 Petrus dapat menyajikan Tuhan Yesus sebagai batu yang dibuang oleh
tukang-tukang bangunan tetapi yang telah menjadi batu penjuru. Kemudian, pada
masa tuanya, Petrus menulis surat kirimannya yang pertama, di dalamnya ia
berbicara tentang Tuhan sebagai batu hidup dan tentang kaum beriman sebagai
batu-batu hidup bagi pembangunan Allah.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment