Hitstat

21 July 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 11 Selasa


Pembacaan Alkitab: Kis. 6:8-15; Mat. 23:37-39
Suplemen #122


Zaman Ekonomi Perjanjian Baru Allah


Doa baca: “Lalu mereka mempengaruhi beberapa orang untuk mengatakan, 'Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.'” (Kis. 6:11)


Para penentang menuduh Stefanus mengatakan bahwa Yesus akan menghancurkan Bait dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa. Ini menunjukkan bahwa pasti ada perkataan yang tersebar di antara kaum beriman tentang peruntuhan Bait, seperti yang dinubuatkan Tuhan dalam Matius 23:37-39 dan 24:2, dan perkataan tentang pengakhiran zaman hukum Taurat, seperti yang dibicarakan Tuhan dalam Matius 11:13. Orang-orang Yahudi penentang itu memutarbalikkan perkataan orang-orang beriman, sama seperti dalam Matius 27:30 ketika mereka menyalibkan Tuhan. Penentangan orang-orang Yahudi itu adalah hasutan Iblis untuk menghalangi ekonomi Perjanjian Baru Allah, dan dasar yang dipakai Iblis untuk menimbulkan penentangan ini adalah perubahan zaman, yang berlawanan dengan tradisi Yahudi. Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah untuk mendapatkan satu zaman baru yang mutlak terpisah dari Yudaisme. Ini melanggar tradisi-tradisi yang telah mereka warisi dari generasi ke generasi, karena itu orang-orang Yahudi marah dan bangkit menentang. Penentangan ini sudah dimulai terhadap ministri Tuhan dalam kitab-kitab Injil dan makin bertambah hebat pada ministri para rasul dalam kitab ini. Pada masa itu pergerakan Perjanjian Baru Tuhan sedang melalui masa transisi.

Bani Israel memiliki hukum Taurat yang diberikan Musa memiliki satu sistem penyembahan yang melibatkan Bait. Hukum Taurat dan Bait adalah lambang Kristus. Maksud Allah adalah mendapatkan Kristus yang hidup sebagai hukum hayat dan sebagai bait yang hidup untuk ekonomi Perjanjian Baru Allah. Allah ingin mendapatkan Kristus sebagai hukum yang hidup di dalam kita dan mendapatkan Kristus sebagai bait yang hidup di luar kita, supaya Dia dapat merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 20

No comments: