Pembacaan Alkitab: Kis. 6:8-15; Mat. 23:37-39
Suplemen #122
Zaman
Ekonomi Perjanjian Baru Allah
Doa baca: “Lalu mereka mempengaruhi beberapa
orang untuk mengatakan, 'Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat
terhadap Musa dan Allah.'” (Kis. 6:11)
Para penentang menuduh Stefanus mengatakan bahwa Yesus
akan menghancurkan Bait dan mengubah adat istiadat yang diwariskan oleh Musa.
Ini menunjukkan bahwa pasti ada perkataan yang tersebar di antara kaum beriman
tentang peruntuhan Bait, seperti yang dinubuatkan Tuhan dalam Matius 23:37-39
dan 24:2, dan perkataan tentang pengakhiran zaman hukum Taurat, seperti yang
dibicarakan Tuhan dalam Matius 11:13. Orang-orang Yahudi penentang itu
memutarbalikkan perkataan orang-orang beriman, sama seperti dalam Matius 27:30
ketika mereka menyalibkan Tuhan. Penentangan orang-orang Yahudi itu adalah
hasutan Iblis untuk menghalangi ekonomi Perjanjian Baru Allah, dan dasar yang
dipakai Iblis untuk menimbulkan penentangan ini adalah perubahan zaman, yang
berlawanan dengan tradisi Yahudi. Ekonomi Perjanjian Baru Allah adalah untuk
mendapatkan satu zaman baru yang mutlak terpisah dari Yudaisme. Ini melanggar
tradisi-tradisi yang telah mereka warisi dari generasi ke generasi, karena itu
orang-orang Yahudi marah dan bangkit menentang. Penentangan ini sudah dimulai
terhadap ministri Tuhan dalam kitab-kitab Injil dan makin bertambah hebat pada
ministri para rasul dalam kitab ini. Pada masa itu pergerakan Perjanjian Baru
Tuhan sedang melalui masa transisi.
Bani Israel memiliki hukum Taurat yang diberikan Musa
memiliki satu sistem penyembahan yang melibatkan Bait. Hukum Taurat dan Bait
adalah lambang Kristus. Maksud Allah adalah mendapatkan Kristus yang hidup
sebagai hukum hayat dan sebagai bait yang hidup untuk ekonomi Perjanjian Baru
Allah. Allah ingin mendapatkan Kristus sebagai hukum yang hidup di dalam kita
dan mendapatkan Kristus sebagai bait yang hidup di luar kita, supaya Dia dapat
merampungkan ekonomi Perjanjian Baru-Nya.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 20
No comments:
Post a Comment