Pembacaan
Alkitab: Kis. 7:1-53
Suplemen #2031
Allah Yang Mahamulia
Doa baca: “Jawab
Stefanus, 'Hai Saudara-saudara dan Bapak-bapak, dengarkanlah! Allah yang
Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapak leluhur kita Abraham, ketika
ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran.” (Kis. 7:2)
Kemuliaan
yang dibicarakan dalam ayat 2 ini mungkin adalah kemuliaan yang terlihat (ay.
55), seperti ketika awan dan api tertampak oleh orang-orang Israel (Kel. 16:10;
24:16-17) dan memenuhi Kemah dan Bait (Kel. 40:35). Allah Mahamulia yang
sedemikian telah menampakkan diri kepada Abraham dan memanggilnya.
Kemuliaan-Nya adalah daya tarik yang sangat besar bagi Abraham, yang memisahkan
(menguduskan) dia dari dunia kepada Allah (Kej. 12:1, 4). Dalam prinsip yang
sama, Allah memanggil kaum beriman Perjanjian Baru dengan kemuliaan-Nya yang
tidak terlihat (2 Ptr. 1:3).
Pengajaran
Stefanus dalam Kisah Para Rasul 7 dimulai dengan perkataan mengenal Allah yang
mulia menampakkan diri kepada Abaraham. Kita tidak tahu dari mana Stefanus
mendapatkan pengertian ini, karena dalam kitab Kejadian tidak dikatakan bahwa
Allah yang mulia menampakkan diri kepada Abaraham. Meskipun kita tidak tahu
dari mana Stefanus mempelajari hal ini, kita percaya bahwa perkataannya
dikatakan menurut inspirasi Roh.
Perkataan
Stefanus tentang Allah yang mulia itu sesuai dengan ekonomi Perjanjian Baru
Allah. Dalam surat kirimannya yang kedua, Petrus memberi tahu kita bahwa Allah
dengan kemuliaan-Nya telah memanggil kita kepada kemuliaan-Nya (2 Ptr. 1:3).
Karena kita telah dipanggil oleh kemuliaan Allah yang tidak kelihatan, maka
akhirnya kita menerima Tuhan Yesus, memahami bahwa Dia itu lebih baik daripada
apa pun dan siapa pun. Allah yang mulia memanggil Abraham, dan Abraham ditarik
dan ditangkap oleh kemuliaan itu. Prinsipnya sama dengan kita pada hari ini.
Kita semua telah ditangkap oleh Tuhan dengan kemuliaan-Nya yang tidak
kelihatan.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 21
No comments:
Post a Comment