Pembacaan
Alkitab: Kis. 4:1-31
Kidung #151
Kristus Sebagai Batu Penjuru
Doa
baca: “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan—yaitu kamu sendiri— namun Ia telah menjadi batu penjuru. Tidak ada keselamatan
di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini
tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan.” (Kis. 4:11-12)
Dalam Kisah Para Rasul 4:8-12 terdapat kesaksian
Petrus. Ayat 8-10 mengatakan, “Lalu
Petrus, yang penuh dengan Roh Kudus, menjawab mereka: ‘Hai pemimpin-pemimpin
umat dan tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu perbuatan
baik kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa mana orang itu
disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel
bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi
yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati bahwa oleh karena Yesus
itulah orang ini berdiri dalam keadaan sehat sekarang di depan kamu.’”
Dalam ayat 8 Petrus dipenuhi dengan Roh Kudus secara luaran dan secara
ekonomikal. Di sini Petrus menekankan fakta bahwa mereka telah menyalibkan
Tuhan Yesus, tetapi Allah membangkitkan Dia dari antara orang mati.
Ayat 11 adalah kutipan dari Mazmur 118:22. Perkataan
Petrus menyingkapkan penolakan pemimpin-pemimpin Yahudi terhadap Yesus dan
penghormatan Allah terhadap-Nya bagi pembangunan tempat kediaman Allah di
tengah-tengah umat-Nya di bumi. Oleh perkataan ini Petrus belajar mengenal
Tuhan sebagai batu berharga yang dihormati Allah, seperti ketika Petrus
menjelaskan tentang Tuhan dalam suratnya yang pertama (1 Ptr. 2:4-7). Petrus
mengutip perkataan ini, menunjukkan bahwa dia memberitakan Kristus bukan hanya
sebagai Juruselamat bagi keselamatan orang dosa, tetapi juga sebagai batu bagi
pembangunan Allah. Kristus yang sedemikian ini adalah satu-satunya keselamatan
bagi orang dosa, di dalam nama-Nya yang unik, orang dosa pasti diselamatkan
(Kis. 4:12).
Sumber: Pelajaran-Hayat
Kisah
Para Rasul, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment