Hitstat

07 January 2013

Efesus - Minggu 16 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 3:14-21


Rasul Paulus memulai doanya dalam ayat 3:14 dengan kata “itulah sebabnya”. Penyebab doa Paulus tersembunyi dalam pasal 3. Kita telah nampak bahwa dalam pasal ini Paulus menyajikan dirinya sebagai teladan orang yang telah nampak ekonomi Allah. Paulus menerima wahyu bahwa ekonomi Allah ialah menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam umat pilihan-Nya, agar mereka menjadi perlambangan dan perluasan Kristus yang adalah wujud Allah, bagi ekspresi penuh Allah. Setelah menerima wahyu yang sedemikian, Paulus menjadi seorang rasul, yaitu seorang utusan. Ia pun menjadi nabi, seorang yang berbicara bagi Allah. Paulus tidak saja berbicara bagi Allah, ia bahkan mengutarakan (keluar) Allah. Selaku juru bicara Allah, Paulus menyuplaikan kekayaan Kristus yang tidak terduga kepada orang lain, agar mereka nampak wahyu yang sama dan juga menjadi rasul dan nabi. Ini berarti Paulus berkeinginan menghasilkan lebih banyak rasul dan nabi. Bahkan ia rela dipenjara untuk tujuan tersebut. Tetapi, semakin ia dikurung di dalam penjara, ia semakin banyak menerima wahyu dan sema­kin banyak Kristus yang dapat ia suplaikan kepada kaum beriman untuk menjadikan mereka semua rasul dan nabi. Kesemuanya ini adalah penyebab doa Paulus dalam Efesus 3.

Ada orang begitu mendengar bahwa semua orang saleh dapat menjadi rasul dan nabi, mereka boleh jadi heran mengapa 1 Korintus 12:29 mengatakan, “Apakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar?” Me­mang, tidak semua menjadi rasul atau nabi, tetapi, se­perti dikatakan dalam 1 Korintus 14:31, semua orang da­pat bernubuat (bertutur-sabda). Rasul dan nabi di sini ialah mereka yang menjadi pemimpin dalam Perjanjian Baru. Perbedaan antara kita dengan mereka ialah bahwa mereka adalah pemimpin, sedangkan kita adalah peng­ikut. Namun ini tidak berarti kita tidak dapat melaku­kan apa yang dilakukan rasul dan nabi pemimpin itu.

Seprinsip dengan itu, perbedaan antara para penatua dengan semua anggota lainnya dalam gereja lokal adalah para penatua bertindak sebagai pemimpin dan anggota­anggota lainnya ialah pengikut. Namun, ini tidak berarti para anggota lainnya tidak dapat melakukan apa yang dilakukan para penatua. Sebaliknya, semua anggota wa­jib melakukan apa yang dilakukan para penatua, bahkan melakukan lebih banyak. Betapa bedanya hal ini dengan konsepsi kekristenan, yang menyatakan kaum awam ti­dak dapat melakukan apa yang dilakukan oleh pendeta! Para penatua bukan kaum golongan atas; semuanya ada­lah setingkat. Satu-satunya perbedaannya adalah para penatua bertindak sebagai pemimpin, ibarat domba yang berjalan di depan kawanan. Demikian pula, para rasul dan nabi pemimpin itu bukan lebih tinggi tingkatannya daripada kaum saleh lainnya. Mereka mengepalai sedang kita semua mengikuti mereka melakukan apa yang me­reka lakukan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 32

No comments: