Hitstat

21 January 2013

Efesus - Minggu 18 Senin


Pembacaan Alkitab: Ef. 4:1-3


Kitab Efesus dibagi menjadi dua bagian utama. Yang pertama terdiri atas pasal 1—3, mewahyukan berkat­berkat dan kedudukan yang telah didapatkan oleh gereja dalam Kristus di surga. Pasal 3 khususnya mewahyukan bagaimana gereja terwujud dengan riil melalui tersusun dengan kekayaan Kristus yang hidup. Yang kedua terdiri atas pasal 4—6, menasihati kita mengenai kehidupan dan tanggung jawab yang seharusnya dilaksanakan gereja dalam Roh itu di bumi. Perintah mendasar adalah bahwa kita harus hidup berpadanan dengan panggilan Allah, yang merupakan totalitas dari berkat-berkat yang dilim­pahkan kepada gereja, seperti yang dinyatakan dalam Efesus 1:3-14. Dalam gereja, di bawah berkat Allah Tri­tunggal yang berlimpah, orang-orang kudus harus hidup berpadanan dengan pemilihan dan penentuan Bapa, penebusan Putra, serta pemeteraian dan penjaminan Roh itu.

Dalam menganjuri kaum saleh untuk hidup berpadanan dengan panggilan Allah, Paulus mengucapkannya dari statusnya sebagai seorang yang dipenjarakan dalam Tuhan. Statusnya sebagai rasul Kristus melalui kehendak Allah memberinya kuasa untuk mewahyukan hal-hal ten-tang gereja dan membicarakan rahasia Kristus. Akan tetapi, statusnya sebagai tahanan dalam Tuhan melayakkan dia menasihati kita untuk hidup berpadanan dengan panggilan Allah. Tidak hanya demikian, ia pun mengem­ban tanggung jawab yang dituntut oleh panggilan ini.

Untuk menempuh hidup yang berpadanan dengan panggilan Allah, untuk menempuh kehidupan Tubuh yang wajar, kita terlebih dulu perlu memperhatikan kesatuan. Kita harus memelihara kesatuan Roh itu. Ini penting dan vital bagi Tubuh Kristus.

Kesatuan jelas berbeda dengan persatuan. Persatuan adalah keadaan yang terbentuk dari banyak orang yang bergabung bersama, sedangkan kesatuan adalah satu entitas (satuan) Roh itu di dalam batin kaum beriman, yang menyatukan mereka semua. Ada orang-orang Kris­ten yang mungkin memiliki semacam persatuan terten­tu, namun dalam pemulihan Tuhan kita lebih mengapre­siasi kesatuan daripada persatuan atau gabungan. Dalam pemulihan Tuhan kita bukan bergabung, bukan mem­bentuk sejenis persatuan, melainkan kita adalah satu. Kesatuan kita adalah satu Persona, yaitu Tuhan Yesus sendiri sebagai Roh pemberi-hayat. Hari ini Tuhan adalah Roh pemberi-hayat di batin kita, dan Roh ini ada­lah kesatuan kita. Jadi, kesatuan kita bukan satu Per­sona obyektif yang jauh di surga, melainkan satu Per­sona subyektif yang berhuni di batin kita sebagai hayat kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 36

No comments: