Hitstat

24 January 2013

Efesus - Minggu 18 Kamis


Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 12:13; Ef. 4:4


Dalam menasihati kita untuk melindungi kesatuan (Ef. 4:3), rasul menunjukkan tujuh hal yang membentuk dasar kesatuan kita: satu Tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, dan satu Allah dan Bapa. Tujuh “satu” ini terbagi menjadi tiga ke­lompok. Tiga yang pertama membentuk kelompok perta­ma, yaitu tentang Roh dengan Tubuh sebagai ekspresi-Nya, dan berkaitan dengan satu pengharapan. Setelah dilahirkan kembali dan dijenuhi dengan Roh sebagai esensnya, Tubuh ini memiliki pengharapan diubah ke dalam keserupaan yang penuh akan Kristus. Tiga yang berikutnya membentuk kelompok kedua, yaitu tentang Tuhan dengan iman dan baptisan, supaya kita dapat disa­tukan dengan-Nya. Yang terakhir membentuk kelompok ketiga, satu Allah dan Bapa, yang merupakan Perintis dan sumber dari segala sesuatu. Roh sebagai Pelaksana Tubuh, Putra sebagai Pencipta Tubuh, dan Allah Bapa sebagai Perintis Tubuh — ketiga dari Allah Tritunggal — semuanya berhubungan dengan Tubuh. Yang Ketiga dari Trinitas disebutkan lebih dulu, karena perhatian utama di sini adalah Tubuh, dan Roh itu merupakan esens, ha­yat, dan suplai hayat Tubuh. Aliran itu kemudian menyu­sur kembali kepada Putra dan kepada Bapa.

Antara satu Roh dengan satu pengharapan terdapat suatu kaitan yang dalam. Jika kita tidak nampak kaitan ini, kita tidak mungkin mengetahui mengapa Paulus me­nempatkan satu Roh dan satu pengharapan bersama­sama dengan satu Tubuh. Roh adalah esens dari satu Tubuh itu. Tanpa Roh, Tubuh akan hampa dan tidak memiliki hayat. Tubuh di sini adalah Tubuh Kristus, dan esens Tubuh Kristus adalah Roh itu. Karena itu, Tubuh dan esens Tubuh adalah satu. Tubuh Kristus tidak mung-kin memiliki lebih dari satu esens. Esens Tubuh yang unik ialah Roh.

Pengharapan dalam ayat 4 adalah pengharapan ke­muliaan (Kol. 1:27). Sebagai orang yang telah diselamat­kan, kita mempunyai pengharapan bahwa pada suatu hari Tuhan Yesus akan datang sebagai pengharapan kemulia­an, dan melalui Dia tubuh kita yang hina akan ditrans­figurasi (diubah bentuk) (Flp. 3:21). Di satu pihak, kita menghargai tubuh kita karena ia berguna, dan tanpa tubuh, kita tidak dapat hidup di dunia ini. Tetapi di pi­hak lain, tubuh kita juga sangat mengganggu, karena se-ring lemah dan mudah sakit. Karena itu, kita, kaum ber­iman dalam Kristus mempunyai pengharapan, pada suatu hari tubuh kita yang mengganggu ini akan ditransfigurasi (diubah bentuk) secara metabolis oleh Kristus, menjadi tubuh yang mulia.

Menurut Roma 8, pengharapan kita juga menyirat­kan penyataan kita sebagai putra-putra Allah. Hari ini kita menjadi putra-putra Allah, namun keputraan kita masih tersembunyi, bahkan agak misterius. Karena de­mikian, maka orang dunia memperlakukan kita sama se­perti orang lainnya. Mereka tidak mengetahui sama seka­li bahwa kita ini putra-putra Allah. Namun saatnya akan tiba, keputraan kita itu akan dinyatakan. Ketika itu, tidak perlu lagi kita memberi tahu orang lain bahwa kita adalah orang Kristen. Semua orang akan nampak dengan jelas bahwa kita adalah putra-putra Allah dalam kemu­liaan. Penyataan putra-putra Allah ini juga berarti pemu­liaan putra-putra Allah. Inilah pengharapan kita.


No comments: