Hitstat

31 January 2013

Efesus - Minggu 19 Kamis


Pembacaan Alkitab: Ef. 4:12-16


Tidak banyak orang Kristen yang mengetahui sasaran panggilan Allah. Kebanyakan orang mengira bah­wa sasaran ini hanyalah menerima anugerah dan diselamatkan. Namun, anugerah dan keselamatan bukanlah sasaran akhir dari panggilan Allah. Menurut Kitab Efesus, sasaran satu-satunya dari panggilan Allah ialah pembangunan Tubuh Kristus. Dalam Matius 16 Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akan membangun gereja-Nya. Kisah Para Rasul dan Surat-surat Kiriman mewahyukan bahwa gereja tidak dibangun oleh Tuhan secara langsung, me­lainkan melalui semua anggota Tubuh. Jadi, Kristus membangun Tubuh melalui Tubuh. Allah telah memanggil kita untuk penggenapan sasaran ini.

Efesus 3:2 membicarakan penyelenggaraan (kepengurusan) anugerah Allah, dan Efesus 4:12 membicarakan pembangunan Tubuh Kristus. Maka bagian Kitab Efesus ini, dari Efesus 3:2 hingga Efesus 4:12, berawal dari kepengurusan anugerah Allah, dan berakhir pada pemba­ngunan Tubuh Kristus.

Kepengurusan anugerah Allah tidak terbatas pada Paulus dan para rasul lainnya. Jangan mengira hanya Paulus yang menjadi pengurus, tetapi Anda bukan. Di si­ni Paulus bermaksud memberi kesan kepada orang kudus tentang suatu fakta, yakni mereka semua telah mene­rima kepengurusan anugerah Allah bagi pembangunan Tubuh Kristus. Menurut Efesus 4:12, pembangunan Tu­buh Kristus bukan hanya merupakan pekerjaan para ra­sul, tetapi juga kewajiban semua orang kudus. Ayat ini mewahyukan bahwa orang kudus diperlengkapi bagi pe­kerjaan ministri, bagi pembangunan Tubuh Kristus. Kata “bagi” dalam ayat ini juga berarti “menghasilkan untuk tujuan”. Jadi, hasil dari diperlengkapinya orang-orang kudus adalah pada pekerjaan ministri, dan pekerjaan ministri itu menghasilkan pembangunan Tubuh Kristus. Tubuh tidak langsung dibangun oleh para rasul atau para tokoh lainnya, melainkan langsung dibangun oleh orang-orang kudus.

Pasal 3 dan 4 merupakan bagian dari pesan Paulus tentang kehidupan yang sepadan dengan panggilan Allah. Bila kita menginginkan suatu kehidupan yang sepadan dengan panggilan Allah, kita perlu serupa dengan Rasul Paulus. Untuk memiliki suatu kehidupan atau perilaku yang sepadan, kita wajib mencurahkan perhatian kita ti­dak saja pada hal-hal seperti rendah hati, lemah-lembut, kebaikan, dan kasih, tetapi juga kepada perkara penting tentang menjadi rasul, nabi, penginjil, dan gembala serta pengajar. Kalau kita bukan orang-orang yang demikian, kita tidak mempunyai kehidupan yang sepadan dengan panggilan Allah. Dalam pasal-pasal ini Paulus bukanlah satu contoh seorang Kristen pemenang, bukan pula con­toh orang beriman yang penuh dengan hayat, melainkan contoh seorang rasul, nabi, penginjil, dan gembala serta pengajar.


Sumber: Pelajaran-Hayat Efesus, Buku 2, Berita 39

No comments: