Hitstat

05 October 2009

Yohanes Volume 7 - Minggu 2 Selasa

Dianiaya dan dipermalukan
Yohanes 19:3
...mereka berkata: “Salam, hai raja orang Yahudi!” Lalu mereka menampar muka-Nya.

Ibrani 12:2b
Yesus...yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib...

Ayat Bacaan: Yoh. 19:3; Yes. 53:4-6; Kis. 16:30-31

Sekarang karunia keselamatan kekal sudah rampung sempurna melalui Juruselamat kita, Yesus Kristus, sehingga tidak ada lagi yang perlu kita lakukan atasnya. Dia telah mengeluarkan semua harga, supaya kita bisa beroleh selamat dengan cuma-cuma, kita tidak perlu mengeluarkan harga apa pun. Dia turun dari surga, supaya kita bisa naik ke surga. Dia ditentang orang dosa, supaya kita diterima oleh Allah. Dia sementara dibuang oleh Allah, supaya kita selamanya diterima oleh Allah. Dia menjadi miskin, supaya kita menjadi kaya. Adakah kasih yang lebih besar daripada ini?
“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian” (Yes. 53:4-6). Ketika Tuhan di atas bumi Dia menerima banyak penentangan dari orang-orang di sekitarnya. Namun demikian Dia tidak mundur sedikitpun karena Dia begitu mengasihi kita.
Dalam Kisah Para Rasul 16, ada seorang kepala penjara yang ingin bunuh diri karena mengira bahwa para tawanan telah melarikan diri. Akan tetapi Paulus mencegah hal itu. Dan ketika kepala penjara mendapati mereka berada dalam penjara, dia gemetar dan bertanya, “Tuan-tuan, apa yang harus aku perbuat supaya aku diselamatkan? Jawab mereka, ‘Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”’ (Kis. 16:30-31). Puji Tuhan atas kasih karunia ini, karena ada satu orang yang rela dianiaya dan dipermalukan, banyak orang mendapat keselamatan yang kekal. Hati Allah sudah mengasihi, hati kita seharusnya percaya. Tangan Allah sudah memberi, tangan kita seharusnya menerima. Allah sudah mengasihi dan memberi, kita tinggal percaya dan menerima Dia. Menerima Dia berarti menerima segala persona-Nya dan karya-Nya menjadi kekayaan kita yang sejati.

No comments: