Hitstat

25 October 2009

Yohanes Volume 8 - Minggu 1 Senin

Meninggalkan Ciptaan Lama di dalam Kubur
Yohanes 20:6b-7
Ia melihat kain kafan terletak di tanah, sedangkan kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan itu, tetapi terlipat tersendiri di tempat yang lain.

Ayat Bacaan: Yoh. 19:38-42; 20:6-7; Rm. 8:11; 1 Tes. 5:17

Sebelum Tuhan Yesus dikuburkan, Yusuf dari Arimatea bersama dengan Nikodemus mengapani tubuh-Nya dengan kain lenan (Yoh. 19:38-42). Apa yang mereka balutkan pada Tuhan menjadi sangat berguna di dalam kesaksian Tuhan. Mengapa? Sebab ketika Tuhan Yesus bangkit, Petrus yang masuk ke dalam kubur dan “melihat kain kafan terletak di tanah, sedangkan kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kafan, tetapi terlipat tersendiri di tempat yang lain” (Yoh. 20:6-7). Ini berarti bahwa Dia pergi ke dalam kubur dengan sesuatu dari ciptaan yang lama. Lalu di dalam kebangkitan-Nya, Ia meninggalkan ciptaan lama di dalam kubur dan menjadi buah sulung, penunasan ciptaan baru Allah. Dalam pandangan Allah, segenap ciptaan lama, termasuk manusia kita yang lama dan diri kita yang lama telah terkubur di dalam kubur itu bersama Tuhan Yesus dan ditinggal di sana.
Pada akhir zaman yang akan datang semua orang yang tidak percaya yang telah mati akan dibangkitkan (Why. 20:12-13). Namun, kebangkitan itu tidak membawa mereka keluar dari ciptaan lama, dan tidak membawa mereka ke dalam Allah. Hanya kebangkitan Kristus adalah kebangkitan yang unggul atau yang luar biasa (Flp. 3:10-11), yang membawa kita keluar dari ciptaan lama dan membawa kita ke dalam Allah. Berada dalam kebangkitan yang unggul berarti meninggalkan setiap hal milik ciptaan lama dan dibawa ke dalam Allah.
Dalam Roma 8:11 Paulus berkata, “Jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, tinggal di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya yang tinggal di dalam kamu.” Ayat ini menunjukkan bahwa kita dapat mencapai kebangkitan yang unggul pada zaman sekarang ini. Roh itu adalah realitas kebangkitan Kristus yang diam di dalam kita dan menggarapkan kebangkitan yang unggul ke dalam kita secara riil dan praktis. Untuk menerapkan hal ini kita harus senantiasa berada di dalam roh kita untuk berjumpa dengan Kristus sebagai Roh itu. Kita harus menerapkan Kristus sebagai Roh pemberi hayat hidup di dalam roh kita. Kita harus menjamah Dia setiap saat dengan berdoa senantiasa (1 Tes. 5:17).

No comments: