Hitstat

16 March 2011

1 Korintus - Minggu 1 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:1-2

Ayat 2 mengatakan, "Kepada jemaat Allah di Korintus, yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus." Menurut tata bahasa, "kepada gereja (jemaat) Allah" merupakan keterangan bagi "yaitu mereka yang dikuduskan dalam Kristus Yesus." Ini dengan kuat menyatakan bahwa gereja terdiri atas orang-orang kudus, dan orang-orang kudus adalah unsur penyusun gereja. Kita tidak seharusnya menganggap keduanya sebagai satuan yang berbeda. Secara individu, kita adalah orang kudus; secara korporat, kita adalah gereja. Jadi, gereja bukan hanya tersusun dari Allah, tetapi juga tersusun dari orang-orang kudus.

Ungkapan "dipanggil menjadi orang-orang kudus (orang-orang kudus yang terpanggil, Tl.)" menunjukkan bahwa kaum beriman dalam Kristus adalah orang-orang kudus yang terpanggil; bukan dipanggil menjadi orang kudus. Ini adalah perkara posisi, adalah pengudusan posisi, untuk mencapai pengudusan watak.

Dalam ayat 2 Paulus berkata pula, "Dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita." Perhatikanlah bahwa di sini tidak dikatakan "dan semua orang", melainkan "dengan semua orang". Ini menunjukkan: satu gereja lokal, seperti gereja di Korintus, hanya tersusun dari kaum beriman di lokal itu, bukan tersusun dari semua orang beriman di berbagai lokal. Surat ini bukan hanya untuk satu gereja di Korintus, melainkan untuk seluruh kaum beriman di setiap tempat. Surat ini ditujukan kepada setiap orang beriman di mana saja dan kapan saja.

Dalam ayat ini kita nampak dua panggilan: pertama, kita adalah orang-orang kudus yang terpanggil; kedua, kita berseru kepada nama Tuhan. Ini menunjukkan bahwa kita, kaum beriman, orang-orang kudus, telah dipanggil oleh Allah untuk berseru kepada nama Tuhan. Kita telah dipanggil untuk berseru! Dipanggil adalah perkara sekali untuk selamanya, tetapi berseru kepada nama Tuhan adalah perkara seumur hidup. Kita perlu terus-menerus berseru kepada-Nya.

Menyeru nama Tuhan menyiratkan percaya ke dalam-Nya (Rm. 10:14). Setiap orang beriman di dalam Tuhan, seharusnya adalah orang yang menyeru nama-Nya (Kis. 9:14, 21; 22:16). Kita sudah dipanggil untuk menyeru, yaitu dipanggil Allah untuk menyeru nama Tuhan Yesus.

Berseru kepada nama Tuhan Yesus bukan perkara berdoa secara diam-diam, melainkan berseru kepada Tuhan dengan suara terdengar. Orang Kristen sering berdoa dengan diam-diam atau dengan suara yang sangat kecil. Tetapi jika kita hendak berseru kepada nama Tuhan Yesus, kita perlu memanggil Dia dengan suara terdengar. Saya dapat bersaksi bahwa seruan ini akan sangat berbeda.

Anda telah dipanggil oleh Tuhan, tetapi apakah Anda berseru kepada Dia? Saya khawatir bahkan di antara kita pun ada sebagian orang yang tidak menyeru nama Tuhan. Mereka masih takut kehilangan muka mereka. Semakin kita menyeru nama Tuhan Yesus, kita akan semakin dibebaskan dan ditinggikan. Tambahan pula, penyeruan ini menandakan bahwa kita adalah orang-orang kudus yang terpanggil.

Dalam ayat 2 Paulus berkata bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah "Tuhan mereka dan Tuhan kita." Kristus Sang Almuhit ini adalah milik setiap orang beriman. Dia adalah bagian yang diberikan Allah kepada kita (Kol. 1:12). Rasul menambahkan frase istimewa ini pada akhir ayat ini untuk menekankan satu fakta penting, yaitu Kristus adalah sentral unik (satu-satunya) setiap orang beriman di mana saja mereka berada dan bagaimanapun situasi mereka. Dalam surat ini, maksud rasul ialah membereskan masalah-masalah yang ada di antara kaum beriman di Korintus. Terhadap segala masalah, terutama perpecahan, penyelesaiannya yang unik adalah Kristus yang almuhit. Kita semua telah dipanggil masuk ke dalam persekutuan-Nya, berbagian atas-Nya (ayat 9). Setiap orang beriman harus berfokuskan Dia saja, tidak terpecah-belah oleh orang-orang tertentu yang berkarunia, doktrin tertentu yang ditekankan secara berlebihan, atau pelaksanaan tertentu.

Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 2.

No comments: