Hitstat

12 March 2011

Roma Volume 7 - Minggu 4 Sabtu

Mengumumkan Berada di Dalam Roh
Roma 8:9
Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.

Ayat Bacaan: Rm. 8:9

Kita menjadi milik Kristus adalah perkara posisi, sedangkan berada di dalam roh adalah perkara keadaan. Posisi kita adalah milik Kristus itu telah dibereskan satu kali untuk selamanya; namun, keadaan berada di dalam roh itu mungkin naik turun. Karena alasan ini, maka kita perlu melihat bagaimana untuk menstabilkan keadaan kita berada di dalam roh.
Satu cara untuk menstabilkan keadaan ini adalah dengan mengumumkan bahwa kita berada di dalam roh. Belajarlah berkata, “Saya ada di dalam roh!” Seorang hamba Tuhan, Witness Lee, mendorong kita untuk berseru, “O, Tuhan Yesus.” Kemudian ia mendorong kita untuk berkata, “Saya berada di dalam roh.” Dalam hal ini kadang-kadang kita dapat mengontaki Tuhan hanya dengan berkata, “O”; tidak selalu perlu berkata, “O Tuhan Yesus.” Sama prinsipnya, kita tidak perlu selalu berkata, “Saya berada di dalam roh,” karena mungkin cukup hanya dengan mengatakan kata , “di dalam.”
Di dalam roh ialah membiarkan Allah memenuhi kita, membiarkan Kristus meresapi kita, dan membiarkan Kristus merembes keluar dari diri kita, sehingga kita dapat mengekspresikanNya. Bukan kita dapat mengasihi istri, bukan kita dapat mengasihi suami, melainkan kita hidup dalam roh, membiarkan Kristus Pemberi Hayat ini meresapi dan menjenuhi seluruh diri kita, kemudian dari diri kita Allah tertampil. Itulah penghidupan orang Kristen yang menang, itulah penghidupan keluarga Kristen, itulah penghidupan gereja orang Kristen, dan itulah realitas gereja. Realitas gereja ialah hidup dalam roh. Roh yang kita maksud di sini bukan hanya Roh Kudus, melainkan juga roh kita, yang tercipta dan sudah dilahirkan kembali. Hari ini kita harus melupakan pikiran dan perasaan kita dan beralih ke dalam roh dan damba terus di dalam roh. Kebanyakan orang damba di dalam pikiran dan emosi, tidak damba di dalam roh. Kita patut damba di dalam roh. Kita tidak mengerti memikul salib, hanya tahu mengikuti roh. Kita pun tidak mengerti berdoa, berpuasa, rendah hati, sabar dan lain-lain, kita hanya tahu mengikuti roh. Begitu kita mengikuti roh, kita sudah memiliki segalanya, dan tanpa disadari kita sudah memikul salib. Begitu kita mengikuti roh, segala sesuatu akan menjadi milik kita.

Allah itu Roh dan siapa saja yang menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran (Yoh 4:24)

No comments: