Hitstat

24 March 2011

1 Korintus - Minggu 2 Kamis

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 10:4; 11:3; 15:45

Kita telah berkali-kali menunjukkan bahwa dalam 1:9 Paulus mengatakan Allah telah memanggil kita ke dalam persekutuan Putra-Nya, Yesus Kristus Tuhan kita. Persekutuan ini sesungguhnya dilaksanakan oleh Roh itu. Dalam 2 Korintus 13:13 Paulus berkata, "Anugerah Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian." Persekutuan ini merupakan satu hubungan timbal balik yang ajaib, yang sangat indah. Karena dilaksanakan oleh Roh itu, jika kita tidak mempunyai Roh itu, maka kita tidak mungkin mempunyai persekutuan ini. Persekutuan ini tidak saja disebut persekutuan Putra, tetapi juga persekutuan Roh itu, sebab setelah melalui proses yang sangat menakjubkan, Putra menjadi Roh Pemberi-hayat. Sebab itu, dalam pengalaman kita, persekutuan Putra akhirnya menjadi persekutuan Roh itu. Jika kita menjadi satu roh dengan Roh ini, kita akan memiliki kenikmatan dari persekutuan ini. Saya harap semakin banyak orang kudus dapat menyatakan, "Tuhan Yesus, aku menikmati Engkau dan aku sangat gembira di dalam-Mu. Tuhan, Engkau adalah segala-galaku. Engkau adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Engkau adalah kebenaran, pengudusan, penebusan, dan bahkan kemuliaan bagi pemuliaanku. Tuhan, Engkaulah kedalaman Allah. Aku berdoa agar Engkau membawaku lebih jauh ke dalam kenikmatan atas diri-Mu sebagai kedalaman semuanya ini."

Salib Kristus juga merupakan bagian pemecahan yang unik atas problem-problem dalam gereja. Pekerjaan utama yang dilakukan salib dalam pengalaman kita adalah mengakhiri kita. Pada satu pihak, Kristus adalah kenikmatan kita; pada pihak lain, salib adalah pengakhiran kita. Dari pengalaman kita tahu bahwa semakin kita menikmati Kristus, kita akan semakin diakhiri. Tatkala salib bekerja mengakhiri kita, apakah yang harus kita lakukan? Kita tidak boleh berbuat apa-apa kecuali tinggal diam dengan tenang pada tempat pengakhiran itu.

Kehidupan manusia penuh dengan problem dan masalah. Hidup ini seolah hanya untuk mengalami problem dan kesukaran. Hal ini tidak saja berlaku bagi kehidupan pernikahan dan kehidupan keluarga, tetapi juga bagi kehidupan gereja. Menurut cara manusia, perundingan adalah jalan untuk memecahkan problem atau menyingkirkan rintangan-rintangan. Seorang suami dan istrinya mungkin mencoba memecahkan problem dengan cara demikian. Namun, ini bukan cara Allah. Cara Allah ialah menyuplai Anda dengan Kristus dan mengakhiri Anda dengan salib. Bila dalam kehidupan keluarga atau dalam kehidupan gereja ada problem, manusia alamiah mungkin akan segera mencoba berunding dan memecahkan problem itu melalui pembicaraan. Demi belas kasih Tuhan, saya dapat bersaksi bahwa bila saya menghadapi godaan ini, dalam lubuk batin saya merasa bahwa saya tidak perlu berbicara atau berunding. Keperluan saya satu-satunya ialah pergi ke salib dan diakhiri. Kemudian Kristus masuk dengan suplai-Nya untuk memecahkan setiap problem. Inilah cara Allah untuk memecahkan semua problem dalam kehidupan gereja.

Kita harus menaruh perhatian penuh atas Kristus. Dialah kesukaan dan pilihan kita yang unik. Lagi pula, kita perlu memiliki satu pengertian yang tepat tentang salib, menyadari bahwa tujuan salib ialah mengakhiri segala hakiki kita. Kita perlu menerima salib ini dan menikmati Kristus. Inilah pemecahan yang unik bagi segala problem dalam gereja. Bagi orang Yahudi salib merupakan suatu batu sandungan, dan bagi orang-orang kafir adalah suatu kebodohan. Tetapi bagi kita, umat panggilan Allah, salib benar-benar kekuatan dan hikmat Allah (1:24). Menurut pemikiran alamiah dan kehidupan kita, disalibkan atau diakhiri itu bodoh. Tetapi sebagai orang-orang yang terpanggil, kita tahu bahwa salib adalah hikmat Allah dan kekuatan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 5.

No comments: