Hitstat

09 March 2011

Roma Volume 7 - Minggu 4 Rabu

Hukum Roh Hayat yang Bekerja
Roma 8:2
Sebab hukum Roh Hayat telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.

Ayat Bacaan: Rm. 8:1-2, 4, 13; Ef. 3:16-17a; Gal. 5:24

Allah Tritunggal yang telah melalui proses dan menjadi hukum Roh hayat di dalam kita dapat diilustrasikan sebagai listrik yang telah diinstalasikan di dalam rumah kita. Karena itu, kita tidak perlu meminta pembangkit listrik bila kita memerlukan energi listrik untuk menyalakan AC. Sebaliknya kita hanya perlu mengambil remote-nya dan menekan tombol powernya. Kemudian dengan segera kita akan menikmati udara yang dingin dari AC tersebut. Namun sebagai orang Kristen, seringkali kita seperti orang-orang yang memanggil pembangkit listrik untuk keperluan akan listrik. Ketika terganggu oleh amarah, kita mungkin berseru, “O Allah, Bapa yang penuh dengan belas kasihan, belas kasihanilah aku dan tolonglah aku agar tidak marah. Aku tidak ingin marah lagi,. Bebaskanlah aku dari hal ini.” Doa semacam ini adalah doa yang tidak tahu bahwa Allah Tritunggal telah diinstalasikan ke dalam kita sebagai suatu hukum.
Hari ini Allah kita bukan hanya Allah yang mahakuasa, sang Penebus, dan Penyelamat. Dia bahkan lebih dari sekedar hayat atau suplai hayat kita. Dia adalah satu hukum yang bekerja di dalam kita. Sekarang tidak ada penghu-kuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus karena hukum Roh hayat telah membebaskan kita dari hukum dosa dan maut (Rm. 8:1-2). Betapa ajaib bahwa hukum yang demikian ini sedang bekerja di dalam kita! Hari ini kita hanya perlu “menyalakan” dan beristirahat saja melalui kita berjalan menurut roh (Rm. 8:4). Jangan berjalan menurut pikiran, emosi, atau tekad. Berjalanlah menurut roh, karena Tuhan dan kasih karunia-Nya ada di dalam roh. Jika kita berseru dan membuka diri kita kepada-Nya untuk menikmati kekayaan-Nya dan berjalan menurut roh, Tuhan akan mendapatkan lebih banyak wilayah di dalam kita. Kemudian Dia berumah di dalam hati kita (Ef. 3:16-17a) dan de-ngan demikian menjadi kenikmatan kita yang penuh. Dan secara otomatis kita akan menyalibkan daging (Gal. 5:24) dan mematikan perbuatan-perbuatan tubuh yang penuh nafsu (Rm. 8:13). Kristus yang berumah di dalam hati kita, menjadi kenikmatan kita yang penuh akan memenuhi kita dengan tenaga dan kekuatan untuk mengalahkan semua perkara negatif yang di dalam kita.

Sehingga oleh imanmu Kristus tinggal di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih (Ef. 3:17)

No comments: