Hitstat

07 March 2011

Roma Volume 7 - Minggu 4 Senin

Allah Menghakimi Dosa
Roma 8:3
Yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat ... telah dilakukan oleh Allah. Dengan mengutus Anak-Nya sendiri sebagai manusia yang serupa daging yang dikuasai dosa dan untuk menghapuskan dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.

Ayat Bacaan: Rm. 7:11; 8:1, 3-4; Yoh. 1:1, 14; Gal. 5:19, 22

Ayat di atas merupakan dasar dari seruan kemenangan Paulus di dalam Roma 8:1, “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.” Menurut Roma 8:3, Allah mengutus Putra-Nya sendiri bukan hanya di dalam rupa daging dosa, tetapi juga mengutus-Nya berkenaan dengan dosa. Dosa yang dimaksud di dalam ayat ini bukan mengacu kepada perbuatan-perbuatan dosa seperti mencuri, tetapi mengacu kepada suatu persona yang dapat berperang melawan kita, menipu kita, membunuh kita dan menawan kita (Rm. 7:11). Dan dosa ini berhuni di dalam daging kita. Itulah sebabnya Allah Bapa mengutus Putra Allah bukan dalam realitas dari daging dosa, melainkan dalam rupa, penampilan, dari daging dosa, dengan tujuan untuk menanggulangi dosa dan bahkan menghapusnya.
Untuk memahami Roma 8:3 ini, kita perlu mengenal bahwa subyeknya adalah Allah dan predikatnya adalah menghukum. Ayat ini memberi tahu kita bahwa Allah menghukum dosa. Dia menghukum musuh yang menipu kita, berperang melawan kita, mengalahkan kita, menawan kita, dan membunuh kita di dalam daging. Namun pertanyaannya adalah: Dalam daging siapakah Allah menghukum dosa? Jawabannya adalah: Di dalam daging Yesus Kristus, yaitu Dia yang telah diutus di dalam rupa daging dosa (Yoh. 1:1, 14). Karena itu, di dalam daging Yesus Kristus dan melalui kematian-Nya yang almuhit, Allah menghukum dosa. Kristus menggantikan kita mati. Ia membawa segala milik ciptaan lama, manusia lama, dan daging kita kepada kematian.
Lalu bagaimana caranya supaya semua yang telah dilakukan Allah di dalam Kristus ini bisa digenapi di dalam kita? Jalannya adalah melalui kita hidup menurut Roh (Rm. 8:4). Pertama, kita perlu mengenal bahwa hidup menurut Roh bukanlah suatu pekerjaan melainkan suatu penghidupan. Itulah sebabnya Paulus membandingkan antara “perbuatan daging” dan “buah Roh” (Gal. 5:19,22). Kedua, kita perlu taat kepada Roh Kudus. Dengan kedua cara inilah, fakta yang telah digenapkan oleh Kristus melalui kematian-Nya di kayu salib dapat tergenapi di dalam kita secara riil dalam pengalaman kita dan kita bisa mengalahkan dosa di dalam penghidupan sehari-hari kita.

Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut (Ibr. 2:14b)

No comments: