Hitstat

30 March 2011

1 Korintus - Minggu 3 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 1:23-25; Yoh. 10:18

Sebagai kaum beriman di dalam Kristus, kita semua wajib menjawab pertanyaan ini: Mengapa Kristus perlu disalibkan? Boleh jadi jawaban pertanyaan ini yang paling umum ialah Kristus harus disalibkan agar Allah dapat menyelamatkan kita. Allah tidak dapat menyelamatkan kita tanpa penyaliban Kristus. Menurut Perjanjian Baru, Allah tidak berdaya menyelamatkan siapa pun tanpa salib Kristus. Marilah kita membahas secara singkat mengapa demikian.

Dalam alam semesta terdapat berbagai macam problem. Ada problem Iblis, dunia, dan dosa. Ada pula problem manusia. Manusia yang diciptakan Allah untuk tujuan-Nya telah jatuh dan berdosa. Problem lain yang berkaitan dengan manusia adalah daging dan hayat alamiah. Tambahan pula, segala sesuatu dalam alam semesta telah menjadi usang, yaitu telah rusak, busuk. Keusangan menunjukkan kekurangan hayat. Bila sebuah pohon bertumbuh, ia mempunyai hayat. Tetapi bila ia mati, itu berarti kekurangan hayat. Karena Iblis, dunia, dan manusia (dengan dosa, daging, dan hayat alamiah), maka alam semesta, termasuk langit dan bumi, telah menjadi usang, bobrok, rusak dan penuh kematian.

Selain semua problem ini ada pula problem perintah-perintah dan peraturan-peraturan yang diberikan oleh Allah untuk kehidupan manusia. Sebab itu, salib menanggulangi problem Iblis, dunia, dosa, manusia, daging, hayat alamiah, keusangan, dan peraturan-peraturan. Agar problem-problem tersebut dapat dipecahkan, maka Kristus perlu disalibkan.

Sebelum Kristus dapat disalibkan untuk memecahkan semua problem ini, Ia harus mengenakan sifat manusia. Ini berarti Ia harus menjadi seorang manusia, satu makhluk ciptaan. Ia mengenakan sifat manusia, bukan saja agar dapat mati bagi kita dan mencucurkan darah-Nya untuk dosa-dosa kita, tetapi juga agar dapat memecahkan problem Iblis, dunia, dosa, manusia yang telah jatuh, hayat alamiah, daging, keusangan, dan peraturan-peraturan.

Sekalipun Kristus boleh menolak kematian salib, Ia tetap disalibkan. Menurut pengertian manusia, Kristus dihukum mati oleh orang lain. Namun, pengertian-Nya tentang kematian-Nya berbeda. Dalam Yohanes 10:11 Tuhan Yesus berkata, "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya." Tentang nyawa-Nya, Tuhan berkata lebih lanjut dalam Yohanes 10:18, "Tidak seorang pun mengambilnya dari Aku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali." Nyawa-Nya tidak diambil dari Dia. Sebaliknya, Dialah yang memberikan nyawa-Nya bagi kita. Jika Kristus tidak rela memberikan nyawa-Nya, tidak mungkin orang dapat menghukum mati Dia. Namun Ia rela disalibkan demi menggenapkan penebusan dan memecahkan semua problem dalam alam semesta. Kristus yang disalibkan ini adalah batu sandungan bagi mereka yang menuntut tanda-tanda, dan kebodohan bagi mereka yang mencari hikmat. Tetapi bagi kita yang percaya, Ia adalah kekuatan dan hikmat Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 1, Berita 8.

No comments: