Hitstat

06 March 2011

Roma Volume 7 - Minggu 3 Minggu

Prinsip Inkarnasi
1 Korintus 6:17
Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia.

Ayat Bacaan: 1 Kor. 6:17; 7:25, 40

Di dalam zaman Perjanjian Lama inkarnasi Kristus itu belumlah terjadi. Inkarnasi Allah adalah perkara Allah datang ke dalam manusia dan menjadi satu dengan manusia. Di dalam kelahiran Yesus, Allah menggenapkan inkarnasi diri-Nya di dalam manusia. Melalui kematian dan kebangkitan Kristus, kita yang percaya kepada Kristus dapat mengambil bagian di dalam prinsip inkarnasi ini. Ini berarti bahwa melalui kelahiran kembali, Kristus lahir ke dalam diri kita dan menjadi satu dengan kita (1 Kor. 6:17). Pada hari kita percaya, kita bukan hanya diselamatkan, melainkan juga menikah dengan Kristus di dalam roh, dan terjadi persatuan antara kita dengan Dia. Bila kita secara terus menerus mengontaki Dia, maka elemen hayat ilahi yang unggul ini akan menelan elemen yang lemah dari hayat insani kita. Maka apa yang kita katakan dan lakukan itu secara spontan juga adalah perkataan dan perbuatan Kristus. Karena itu, kita tidak perlu memakai pernyataan, “Demi-kianlah firman Tuhan.” Karena kita telah dicangkokkan ke dalam Kristus dan hidup dalam keesaan dengan Dia, maka secara spontan pembicaraan kita adalah pembicaraan-Nya.
Satu Korintus 7:25 menggambarkan hal ini, “Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai karena rahmat yang diterimanya dari Allah.” Paulus tidak memiliki perintah Tuhan mengenai perkara ini, tetapi ia berbicara sebagai seorang yang mengasihi Tuhan dan memperhidupkan Tuhan dengan praktis. Kemudian ia memberikan pendapatnya. Setelah melakukannya, ia berkata, “Dan aku berpendapat, bahwa aku juga memiliki Roh Allah” (ay 40). Hari ini bila kita membaca 1 Korintus 7, kita akan menerima semua pasal sebagai sabda Allah, sebagai bagian dari Firman kudus Allah. Jadi, pembicaraan Paulus menjadi sabda Allah karena Paulus menjadi satu dengan Tuhan. Menurut prinsip inkarnasi ini, Kristus telah berinkarnasi ke dalam Paulus, dan Paulus bukan memperhidupkan hayat yang menggantikan, melainkan hayat yang dicangkokkan. Hal ini membuatnya dapat berbicara dalam keesaan dengan Tuhan.

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,... (Yoh. 1:14a)

No comments: