Hitstat

04 March 2011

Roma Volume 7 - Minggu 3 Jumat

Fungsi Hayat Okulasi
Galatia 2:19b-20
Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah ...

Ayat Bacaan: Gal. 2:19b-20

Menurut prinsip yang telah ditentukan oleh Allah, hayat yang lebih rendah tidak dapat tunduk kepada hayat yang lebih tinggi, tetapi hayat yang lebih tinggi ini dapat menelan hal-hal negatif dari hayat yang lebih rendah itu. Hayat ilahi ini seperti dosis obat yang almuhit. Yang tercakup di dalam dosis ini adalah kuasa pembunuhan penyaliban Kristus yang mematikan elemen-elemen negatif dari hayat insani kita. Lebih jauh lagi, kuasa kebangkitan Kristus membangkitkan dan meninggikan semua elemen yang tepat di dalam hayat insani kita, yaitu elemen yang diciptakan Allah di dalam gambar-Nya dan menurut rupa-Nya. Allah menciptakan manusia dengan pikiran, emosi, dan tekad. Namun semua bagian dari diri kita ini telah menjadi bobrok karena kejatuhan. Ketika hayat ilahi masuk ke dalam kita, dan kita dicangkokkan ke dalam hayat ini, maka kuasa pembunuhan yang terkandung di dalamnya mengakhiri kebobrokan dalam pikiran, emosi, dan tekad kita. Kemudian hayat ini membangkitkan elemen-elemen yang semula diciptakan oleh Allah di dalam gambar-Nya dan menurut rupa-Nya bagi penggenapan tujuan-Nya. Hayat ilahi ini bukan menghapus apa yang telah diciptakan oleh Allah. Sebaliknya, membangkitkan hayat kita yang tercipta ini dan meninggikannya.
Sejak waktu kita percaya kepada Tuhan Yesus dan dicangkokkan ke dalam hayat-Nya yang almuhit, maka berbagai macam unsur dari hayat ini telah digarapkan ke dalam kita. Semakin kita memberitahu Tuhan Yesus bahwa kita mengasihi Dia, semakin kita akan mempersembahkan diri kita untuk diisi oleh-Nya, dan semakin banyak waktu yang kita luangkan bersama dengan-Nya di dalam Firman dan persekutuan, dan semakin banyak unsur hayat ilahi yang bekerja untuk mengakhiri kita dan membangkitkan kita. Hal ini membuat pikiran kita menjadi sehat, emosi kita menjadi hangat, dan tekad kita menjadi kuat. Elemen yang bobrok dari hayat insani kita disalibkan dan dikubur, sedangkan elemen positif ditinggikan di dalam kebangkitan. Bila kita mengalami secara batini penyaliban, penguburan, dan kebangkitan ini, maka kita akan ditransformasi dan diserupakan kepada gambar Kristus.

Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya ... di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh. 15:5)

No comments: