Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 1:18-20
Dalam ayat 18b-19 Paulus
mengatakan, ".
. . dengan iman dan hati nurani yang murni (baik). Beberapa orang telah menolak
hal-hal ini, dan karena itu kandaslah kepercayaan mereka" (Tl.)
Ayat ini memberi tahu kita bagaimana caranya memperjuangkan perjuangan yang
baik. Untuk memperjuangkan perjuangan yang baik, kita harus dengan iman dan
hati nurani yang baik.
Kata iman dalam ungkapan "dengan iman"
mengacu kepada tindakan percaya kita; karena itu, iman ini menunjukkan iman yang
subyektif. Sebagaimana telah saya tunjukkan, iman ini timbul di dalam kita ketika
kita menghampiri firman dan diinfus dengan Allah melalui firman dan oleh Roh itu.
Iman yang subyektif bergerak di dalam kita membawakan kesatuan organik antara kita
dengan Allah Tritunggal. Di dalam kesatuan ini kita menerima hayat dan sifat
ilahi untuk menjadi anak-anak Allah dan anggota-anggota Tubuh Kristus, manusia
baru, menjadi ekspresi korporat Allah Tritunggal sampai selamanya. Kita harus memperjuangkan
perjuangan yang baik dengan iman yang demikian, bukan dengan berusaha
memelihara hukum Taurat.
Bersamaan dengan iman, kita juga memerlukan hati nurani
yang baik, hati nurani yang tanpa pelanggaran (Kis. 24:16). Hati nurani yang baik
adalah pelindung bagi kepercayaan dan hayat kristiani kita. Iman dan hati
nurani yang baik berjalan seiring. Bila ada pelanggaran dalam hati nurani kita,
pasti terjadi kebocoran, dan iman kita akan bocor. Hati nurani yang baik yang
mendampingi iman diperlukan untuk memperjuangkan perjuangan yang baik melawan ajaran-ajaran
lain dalam gereja lokal yang bermasalah.
Dengan menolak iman dan hati nurani yang baik, "kandaslah
kepercayaan mereka". Ini memperlihatkan kepada kita keseriusan penolakan iman
dan hati nurani yang baik. Memelihara iman dan hati nurani yang baik adalah
pelindung bagi hayat kristiani kita. Istilah kandas menyiratkan bahwa hidup kristiani dan hidup
gereja sepertilah sebuah kapal yang berlayar di laut yang berbadai, perlu
dilindungi oleh iman dan hati nurani yang baik.
Dalam ayat 20 Paulus
meneruskan dengan menyebutkan dua nama orang yang telah menjadi kandas imannya:
"Di antaranya Himeneus
dan Aleksander, yang telah kuserahkan kepada Iblis, supaya mereka jera menghujat."
Himeneus adalah seorang pengajar bidah (2 Tim. 2:17), dan Aleksander adalah
seorang penentang dan penyerang rasul (2 Tim. 4:14-15).
Paulus berkata kepada Timotius bahwa ia telah menyerahkan
Himeneus dan Aleksander kepada Iblis "supaya mereka jera menghujat".
Betapa mencolok bedanya hal ini dengan mengatakan bahwa ia menyerahkan mereka kepada
tangan Tuhan yang pemurah agar mereka menerima belas kasihan-Nya. Paulus
mengharapkan Iblis bekerja baginya untuk membuat Himeneus dan Aleksander
diganjar (didisiplin). Satu Timotius 1:20 adalah ayat yang paling tidak lazim
dalam menanggulangi perkara negatif.
Melalui pelaksanaan suatu pendisiplinan tertentu, Himeneus
dan Aleksander akan belajar tidak menghujat Allah, mengumpat ekonomi Allah, maupun
merusak ministri rasul. Menyerahkan orang-orang seperti Himeneus dan Aleksander
kepada Iblis adalah menjalankan wewenang yang telah diberikan Tuhan kepada
rasul dan gereja (Mat. 16:19; 18:18) untuk melaksanakan pemerintahan gereja dan
melawan rencana jahat Iblis.
Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Timotius, Berita 2
No comments:
Post a Comment