Pembacaan
Alkitab: 2 Tes. 3:16-18
Bagian
penutup kitab ini pasti merupakan pesan bagi kaum beriman muda. Setelah
membicarakan perkara-perkara yang mendalam dalam 2:13 sampai 3:5, Paulus
selanjutnya memberi koreksi terhadap hidup yang tidak tertib. Hidup yang tidak tertib itu, bukan hanya
hidup menurut daging (Rm. 8:4) tetapi juga bertentangan dengan pembangunan
hidup gereja (1 Tes. 5:11; Rm. 14:19; 1 Kor. 10:23). Dalam ayat 6 Paulus menyuruh kaum beriman untuk menjauhkan diri dari
setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dengan baik atau hidup tidak tertib.
Hal ini menunjukkan bahwa Paulus menganggap hidup tidak tertib sebagai suatu
perkara yang serius, sebab ini merusak hidup gereja. Jika kita ingin
menempuh hidup gereja yang wajar, kita perlu belajar hidup dengan tertib dan
menjauhi orang yang hidupnya tidak tertib.
Dalam ayat 7-9 Paulus memperingatkan orang-orang
Tesalonika bahwa dalam perkara hidup tertib, rasul-rasul merupakan teladan bagi
mereka. Dalam segala hal rasul-rasul
adalah untuk pembangunan gereja (2 Kor. 12:19). Mereka mutlak tidak lalai di
antara kaum beriman, melainkan merupakan suatu teladan untuk diikuti kaum
beriman. Dalam pasal ini, Paulus menganjuri kaum beriman
tidak saja meneladani hidupnya, tetapi terutama mengikuti petunjuknya,
ajaran-ajarannya. Inilah hidup menurut ajaran yang diterima kaum beriman dari
rasul-rasul.
Ayat 7-8
menunjukkan apa arti yang utama dari hidup tidak tertib. Menurut konteksnya, hidup
tidak tertib di sini ialah tidak bekerja namun tetap makan. Jika seseorang
tidak bekerja, tetapi makan, ia hidup tidak tertib. Namun karena rasul-rasul bukan
tidak tertib, mereka tidak makan roti orang dengan percuma. Sebaliknya, mereka
bekerja siang dan malam agar jangan membebani kaum beriman.
Dalam ayat 13-15 Paulus memberi tahu kaum beriman agar
jangan jemu-jemu berbuat baik, jangan bergaul dengan siapa pun yang tidak mau
mendengarkan apa yang rasul katakan dalam surat ini, dan tegurlah dia sebagai
seorang saudara, jangan menganggap dia musuh. Butir utama dalam bagian ini
adalah kita semua harus belajar hidup tertib. Marilah kita hidup dengan tertib,
agar saudara-saudara menyetujui apa yang kita lakukan.
Dengan
mematuhi dan melaksanakan nasihat dalam ayat 12-15, kaum beriman secara
terus-menerus dan dalam segala hal menerima damai sejahtera dari Tuhan (ayat 16).
Asalkan ada ketidaktertiban dalam suatu gereja, di sana tidak akan ada damai
sejahtera. Dalam hidup gereja kita perlu berada pada damai sejahtera dalam
segala hal, dalam segala cara, dan dengan setiap orang. Karena itu, kita perlu
Tuhan damai sejahtera memberi kita damai sejahtera senantiasa dalam setiap
perkara.
Dalam ayat
17-18 Paulus menyimpulkan, "Salam dari aku, Paulus. Salam ini kutulis
dengan tanganku sendiri. Inilah tanda dalam setiap surat: Beginilah tulisanku.
Anugerah Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kamu sekalian!" Hanya ketika kita menikmati Tuhan sebagai anugerah,
barulah kita dapat menjaga hidup gereja dari segala macam penyesatan dan
ketidaktertiban. Untuk menempuh hidup gereja yang tepat dan untuk memelihara
ketertiban hidup gereja, kita perlu menikmati Tuhan sebagai anugerah yang
menyuplai kita. Hanya dengan anugerah, barulah kita dapat menempuh hidup yang
tepat bagi hidup gereja.
Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Tesalonika, Buku 2, Berita 7
No comments:
Post a Comment